Malam ini sulungku abang Kemal pulang , subhanallah kangennya luar biasa . 3 bulan lebih sudah aku dan adik adiknya tidak berkumpul bersamanya . Dia memang mirip sepertiku , aktif dan tidak bisa diam dalam kegiatan di sekolahnya Ilmu Komunikasi Telkom University Bandung disemester 6Â ini . Syukurlah . . .selama masih positif aku selalu mendukungnya . . .walau terkadang kami di Bekasi ini harus menahan rindu untuknya .
Â
Tanggal 24 Juni besok tepat dia berumur 20 tahun . Memang sebelumnya dia bilang padaku," bu pilih tanggal 17 atau 24 abang pulang ? " , ya aku memilih tanggal 24 lah . . .karena sudah tradisi kami setiap tanggal lahir siapapun penghuni rumah ini , kami gunakan untuk kumpul dan makan bareng . Tidak ada yang istimewa memang , tetapi itu adalah hal yang wajib kami laksanakan , dimanapun, atau bagaimanapun sibuknya kami . Tidak ada hal yang membahagiakan kami selain kumpul dan makan bareng . Walau hanya dengan makanan yang sederhana sekalipun . Dan aku selalu berharap ini akan tetap menjadi tradisi meskipun nanti mereka sudah menikah kelak . Jangan pernah hilang . . .. . .bukan merayakannya yang utama, tapi manfaatnya yang sangat berkualitas bagi hubungan keluarga kedepan .
Â
Â
Jarak 4 tahun melahirkan 3 jagoanku yang sholeh , membuat mereka tumbuh dewasa bersamaan . Dan mereka dekat satu sama lain , alhamdulillah luar biasa . Hal yang sejak kecil selalu kutanamkan . Semarah apapun tetap ingat mereka bersaudara lahir dari satu rahim yaitu rahimku . Terlebih pengalaman dari keluarga alm ayahnya dan keluargaku , betul betul jadi pelajaran untukku membesarkan mereka . Aku tak ingin mereka besar dengan ego dan kesombongan yang akan merusak hubungan persaudaraan mereka . Adik itu gimana abangnya , kalau abangnya baik pasti adik adiknya mengikuti . Begitu juga adik adiknya selalu kutanamkan untuk mau belajar memahami abangnya . Sejelek dan bagaimanapun keadaannya, itu adalah abangnya , yang akan menjadi pengganti orang tua bila aku juga kelak tidak ada .
Â
Bukannya tanpa masalah dan kesulitan aku menanamkan itu kepada mereka , terlebih dengan segala kekurangan dan kelebihan mereka bertiga . Membesarkan mereka sejak kecil secara bersamaan dengan segala keterbatasanku tanpa orangtua disampingku yang telah meninggalkan aku  sejak tahun 2001 , apalagi pembantu  aku tak mampu . Sejak ayahnya tidak lagi bekerja tahun 1998 membuatku harus fight mempertahankan ekonomi keluarga dengan kerja keras yang amat luar biasa . Bagiku tidak masalah yang penting suami dan anak anak mengerti aku begini untuk mereka , dan Allah bekerja amat luar biasa dalam hidupku dan keluargaku .
Â
Tapi aku terus berkeras menanamkan kekompakan pada mereka . Apapun yang terjadi harus selalu ingat saudara, abang sakit, susah , senang adik adik juga harus merasakan, begitu juga sebaliknya dengan adik adiknya , abangnya juga harus peka dan merasakan , jangan sampai ada  kejadian dulu atau berteriak dulu , baru mereka peka . Ibu nggak mau ya nak . . .ini mumpung ibu masih ada mendampingi kalian , begitu juga nanti kalau ibu tidak ada harus tetap tertanam .
Â