Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... Editor - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah sedekah kebaikan Yang menjadi obat, therapy, Dan berbagi pengalaman hidup untuk manfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Boy , Dibalik Sikap dan Kenakalanmu Ternyata . . . .

23 Maret 2015   00:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:16 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

>



Sedang asyik asyiknya mengerjakan tugas menyusun judul tesisku yang tengat waktu 5 hari lagi harus dikumpulkan , sambil mendengarkan music penghantar yang membuatku bisa bersemangat menyelesaikan tugasku , tiba tiba music berganti sebuah panggilan telpon masuk . Kubaca, dari mama Boy salah seorang muridku dikelas X IPA dimana aku menjadi wali kelasnya .



“ Ya mama , ada yang bisa saya bantu ? Kemana saja, . . .mengapa sms saya tidak  pernah dibalas ? berondongku spontan . “ Maaf bu , saya baru bisa memberi jawaban , setelah saya berjuang selama ini dan baru mendapat keputusannya” . Deg, jantungku rasanya mau copot. Ada apakah mama ? apakah Boy mau keluar atau bagaimana ? Nggak kan ? tanyaku sedikit mendesak . “ Nggak bu , tapi maaf ya saya percaya dan bukan curhat mengenai masalah keluarga kami . . .Karena besok Boy harus UTS tetapi kartu belum bisa saya ambil karena ada permasalahan keuangan keluarga katanya dengan terbata bata bahkan diiringi suara yang terasa getir kurasa .



Lalu mengalirlah sebuah cerita , dimana ternyata Boy selama ini tidak pernah dibiayai sekolahnya oleh ayahnya karena dianggap selalu membela ibunya . Bila ayahnya bertengkar dan selalu ingin memukuli ibunya , Boy selalu berusaha membela ibunya dengan justru pada akhirnya boy yang jadi bertengkar dan terlibat baku hantam dengan ayahnya . Dan itu menimbulkan kemarahan yang mendalam dari ayahnya , dimana ayahnya sampai memutuskan tidak akan membiayai sekolah sulung dari 3 bersaudara tersebut . Masyaallah, kok ada ayah yang tega berfikir seperti itu . Ketika kutanya apa alasan mereka bertengkar pada ibunya , sang mama menjawab dengan isak tangis bahwa sejak 2008 suaminya itu selingkuh dan telah menikah siri lagi dengan janda beranak tiga .


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun