Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... Editor - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah sedekah kebaikan Yang menjadi obat, therapy, Dan berbagi pengalaman hidup untuk manfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bayi Panas Terus Kejang? Ini Pengalamanku! Melewati Masa Kristis Kesehatan ke-3 Anakku

1 Januari 2015   16:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:02 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sejak lahirnya bayiku yang pertama Kemal Fathurrokhman yang kerap kupanggil Abang , sangat melengkapi kebahagiaanku juga keluarga kecilku . Kini sang ayah selalu ingin pulang lebih cepat , seakan tidak ingin berlama lama di kantornya , atau saat dinas luar kota tak mau lama lama . Tidak mau kehilangan moment perkembangan abang sedikitpun katanya .

Walau aku inginnya berhenti dulu sekian bulan menikmati peranku sebagai bayi . Namun TPAku Al – Ikhwan yang kurintis dan muridnya terus bertambah , serta ibu ibu pengajian seakan tidak rela kutinggal lama lama juga . Baru sebulan mereka memintaku untuk kembali aktif , dan aku tidak mampu menolak permintaan mereka , walau bingung juga bagaimana dengan si abang . Saat kuminta ijin ke suami , beliau hanya berkata singkat , yang penting abang kepegang bu , jangan sampai nikmat Allah ini tidak kita syukuri .

Walhasil abang sering kubawa serta dalam gendonganku atau kereta bayiku. Atau banyak yang berebut untuk menggendongnya sementara aku mengisi pengajian / ceramah atau mengajarkan IQRO ke santri santriku .Kuakui aku memang sangat menyukai dunia mengajar , walau kini hanya mengajar pengajian atau TPA itu rasanya nikmat sekali buatku . Buat abang dampak positifnya adalah terbiasa dengan keramaian . Wajahnya yang rupawan membuat siapapun jatuh cinta untuk menggodanya dan menciumnya . Dan itu kurasakan sampai sekarang sampai saat dia dewasa . Mudah sekali si abang beradaptasi dimanapun dan situasi apapun. Jarang sekali rewel dan menyusahkan kami orang tuanya . Pernah dengan kondisi bangkrut ayahnya , kami harus berpindah pindah hingga 12 x sejak tahun 1998-2011 . Hal yang sangat kusyukuri atas kurnia ini .

Namun sedikit dampak negatifnya adalah anakku mudah sekali sakit . Baik panas , buang buang air atau muntah . Aku tidak tahu , apakah karena debu , panas , atau tangan tangan yang menggendongnya , atau bisa jadi cara cerdasnya setiap akan bertambah kemampuan. Aku ingat dari mulai mau duduk dimulai buang buang air berhari hari dan hampir dehidrasi , padahal sudah kuupayakan obat tradisional sementara seperti oralit buatan yaitu campuran gula dan garam , kunyit yang kuulek dan kuambil sarinya , hingga daun jambu biji yang katanya berkhasiat menghentikan buang buang air atau diare .

Namun walau sering kususui dan memberinya minum ternyata tak kunjung reda , untung dia mau ku celanai pampers terus sehingga agak ringan bebanku .Tapi melihat ubun ubunnya mulai terlihat cekung dan beratnya terus susut aku khawatir juga ya saat itu usianya 5 bulan dengan berat hampir 8 kg , segera kubawa kerumah sakit . Walaupun , siabang tetap ceria dan tak bisa diam sebagai ibu aku was was juga . Dan setelah dua hari dirumah sakit barulah mereda , namun subhanallah begitu reda panas dan diarenya ternyata abang langsung duduk . Oalah baaaang kata eyang putrinya , mamaku , kamu tuh sakit mau bisa duduk toh. Katanya haru , biasaaa mau ngentengin badan kata mama . Ketika itu kusampaikan ke dokter , dokter bilang , walau mau pinter tapi sakit ini jangan diabaikan . Banyak loh yang tidak tertolong katanya . Aku mengiyakan juga dalam hatiku .

Abang memang bayiku yang cerdas , cepat dan banyak sekali kepintarannya , sebelum sakit juga setiap kuberdirikan diatas pahaku , dia pasti melonjak lonjak  kesenangan. Dan seperti protes saat kutidurkan kembali . “ Kaya uget uget kata adikku waktu itu . Dan seperti biasa aktivitasku kembali berlanjut , dan abangpun kubawa .

Jelang 8 bulan , aku merasakan mual mual tidak waras , aku ingat , aku juga belum haid sejak lahirnya abang , dan setelah nifas juga aku sudah melayani ayahnya pula bila malam . Aku curiga karena si abang juga seakan tidak mau menyusui susuku lagi . Mulai rewel bila malam , tapi tidak mau kususui . Ayahnya khawatir berat abang turun terus , karena makan belum mau , masuk sedikit seringnya dimuntahkan kembali . Aku diam diam melakukan test pack , uji kehamilan sendiri , benar saja positif , dan saat ku periksa ke dokter Rudi , usianya sudah 2 minggu  , dokter memang melarangku KB mengingat aku lama sekali untuk mendapatkan sulungku ini . Pantas saja abang tidak mau menyusui , perasaannya peka , bahwa susunya sudah jadi milik adiknya . Alhamdulillah mau kuberi susu tambahan , dan minumnya sangat kuat sekali , paling doyan rasa coklat . Sehari bisa sampai 7 botol ukuran 200 ml . Kadang kuselingi jus tomat yang kujuicer , dan dia sangat menyukai .

Walau sedang mengandung adiknya , aku tetap tidak melupakan abang yang memang sedang tumbuh kembangnya , untung ada seorang khodimat yang mau telaten membantuku dan menjaga abang saat aku repot . Kuingat saat abang rewel tidak mau tidur , dengan sepeda dan memegang botol dot susunya dia telaten mengajak abang berkeliling sampai susunya habis dan tertidur .

Saat usianya 8  bulan lewat , abang sempat panas . . . ayahnya sempat memasang Exousfan agar udara kamar tidak terlalu panas . Aku yang saat itu tidak tau , menutup seluruh badannya rapat rapat dari tutup kepala sampai kaus kaki , setelah tertidur aku taruh dikamar dan kutinggal sebentar ke kamar mandi . Sempat ayahnya mengajak bicara sambil nonton TV , tapi perasaanku tidak enak , aku coba menengok abang di kamar , masyaallah !!! anakku sedang kejang kejang dengan matanya terlihat hanya putihnya  saja , aku menangis histeris memanggil ayahnya . Ayaaah….. abang kataku teriak tanpa sadar . Aku tidak tau saat itu tindakan apa yang harus kulakukan , segera kami bawa ke rumah sakit terdekat yaitu RS Santosa yang mau ke arah  Duren Jaya . Saat itu memang badannya sudah mulai menyusut sejak tidak menyusui lagi , ditambah geraknya seakan tidak mau diam dan cenderung lincah . merangkak kesana kemari . Namun suster seakan susah menemukan tempat untuk memasang infuse ditangannya . Kami yang saat itu menungguinya , sempat marah kepada suster yang seolah menyepelekan pemasangan infuse , dalam artian , sempat sempatnya bercanda dengan sesama suster saat memasang infuse , padahal anakku sangat kesakitan . Tidak sabar oleh ayahnya , abang dipindahkan ke Rumah sakitnya dahulu yaitu Mitra Keluarga Bekasi Barat. Barulah disitu kami tenang , karena bisa tertangani , dan abang bisa istirahat dengan tenang walau dengan infuse yang terpasang ditangannnya .

Hingga 3 hari belum juga ketahuan sakitnya apa , dokter selalu berkilah masih diobservasi . Ah obsevasi kok lama sekali . Aku sudah mulai tidak nyaman , terlebih dengan keadaanku yang sedang hamil 1 bulan , sering mual dan ingin istirahat dirumah.

Aku memaksa pulang abang akhirnya , apalagi panasnya sudah turun. Terpaksa kutanda tangani surat yang menyatakan bertanggung jawab bila ada apa apa karena tidak mau dirawat lebih lama . Bismillah kataku dalam hati , setelah konsultasi dengan ayahnya . Dan sekali lagi aku mengakui kata kata mamaku , setiap sakit pasti mau nambah kepintaran , walaupun caranya menakutkan dan jangan disepelekan. Kenapa kukatakan seperti itu , ternyata abang mulai belajar berdiri dan merambat aaaaaaah abang , sungguh bikin ibu takut . Giginya pun mulai tumbuh dan mulai belajar memanggi mbuu ayaaah katanya , 3 kepintaran sekaligus gigi , bicara dan berjalan .  Namun bila sakit dan panas aku mulai berjaga jaga , dari tukang urut yang biasa mengurutku mengatakan agar jangan dipakaikan baju tebal bila panas , dan dikompres dengan air hangat  . Mulai kuturuti , dan Alhamdulillah mulai berkurang walau tetap menggunakan paracetamol obat dokter saat panas dan konsultasi kemana mana , umumnya mengatakan biasanya sampai umur 5-6 tahun akan berkurang dengan sendirinya . Namun bila kejang jangan didiamkan sampai lebih dari 10-15 menit karena akan memakan otak dan menimbulkan kerusakan / idiot  . Hingga ku dapat ilmu tambahan sebagai ibu yaitu dari istri teman suamiku , yang mengatakan , bila kejang harus ditekan jempol kakinya sampai si bayi merasa kesakitan dan menangis , itu lebih baik berarti kesadarannya mulai muncul . Bila giginya rapat maka harus kutahan dengan kain atau sesuatu agar tidak melukai lidah atau mulutnya jangan sendok / sesuatu yang logam  .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun