Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... Editor - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah sedekah kebaikan Yang menjadi obat, therapy, Dan berbagi pengalaman hidup untuk manfaat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Yang Tertinggal Setelah Mudik . . .

25 Juli 2015   23:45 Diperbarui: 25 Juli 2015   23:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diambil dari sumber Facebook

Setelah hiruk pikuk ramadhan , dan mudik lebaran usai kini masuk ke tahun ajaran baru . Ada hal yang menjadi kerisauanku . Walau aku sendiri tidak pulang mudik he he jangan sensi bukan karena nggak mudik neee , namun berdasarkan pengalamanku tahun lalu yang mengantar kakak iparku pulang ke semarang , juga melihat tayangan TV , serta kegundahan dari beberapa teman baik guru atau yang perduli dengan kebersihan dan keindahan lingkungan. 

Bukan mudiknya yang salah ,  nanti yang ada yang salah yang dipenjara ya he he  , tetapi sikap dan mental bangsa ini yang seakan tidak perduli dengan karakter satu ini , yang seharusnya orang tuapun cerewet mengingatkan . Aku sendiri tak pernah bosan loch  untuk selalu cerewet mengingatkan sebelum mereka memulai untuk belajar . Lihat apa yang tertinggal dari mudik nasional ini ? ditempat wisata , rest area , posko mudik sampai SPBU . . .masyaallah !! Kok bisa ya pada nggak perduli dengan sampahnya sendiri  .  Memang siapa yang mau membersihkan ? Bungkus kek di satu plastik dipinggirkan disatu tempat yang disediakan  biar mudah diangkat . Lah kalau seluruh area dibersihkan capek juga kan biar digaji juga.

Coba niiiich yang punya mobil saja , padahal ada loh orang tuanya didalam , melihat anak anaknya membuang botol aqua kosong , atau bungkus apapun dari jendela . Yaaa cuek bebek saja gitu loh . Aku sampe kadang , maaf sedih saja mobilnya bagus . . .tapi kok karater mentalnya nggak bagus yaaa . Saya sering memberi contoh memungut sampah , atau membuang sampah pada tempatnya untuk anak anak saya dirumah . Dimana mana kalau tidak bertemu tempat sampah ya aku kantongi sampah itu biar sampai seminggu , nanti diakhir minggu baru dech korek korek tas membersihkan sampah . Kalau mereka buang sampah sembarangan saya selalu ngomel dan mengingatkan terus !! Sampah naaaak biar sedikit sumber penyakiiiiiit ( Nggak kaya anak TK kan ? he he ) 

Nah harus nya pada saat MOS ( Masa Orientasi Siswa ) baru , dimanfaatkan untuk penanaman karakter yang baik soal kedisiplinan seperti care dengan sampah dan kebersihan , kejujuran dan sebagainya . Bukannya malah membuat dan dibuat pusing dengan pernak pernik aneh perabot lenong yang membuat mereka bukanlah pelajar . Tapi badut badut yang nggak jelas mau dibawa kemana karakternya . Coba deh tanamkan hal hal seperti ini . . .kalau semua bergerak sama mulai dari sekolah semua grade , pemerintah  dan masyarakat pasti indonesia bersih rapih dan . . . .kinclong kaliiii he he #ngarep.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun