Mohon tunggu...
Mishally Octavia Safitri
Mishally Octavia Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MALANG

Ingin menjadi hulk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebenaran Apakah Pancasila Berkaitan dengan Kronologi G30S/PKI?

9 Oktober 2022   23:11 Diperbarui: 9 Oktober 2022   23:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila yang memiliki arti lima dasar dengan lambang burung garuda merupakan dasar negara Indonesia, yaitu sumber dari segala sumber hukum dalam tata hukum di Indonesia. Dengan sila yang pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Memiliki arti bahwa setiap orang berhak untuk memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing. Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil dan tetap memiliki adab dalam bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Tidak semena-mena dalam menghakimi seseorang, selalu memperlakukan orang tanpa memihak satu pihak, dan senantiasa mengutamakan adab dalam berperilaku. Terutama dalam membantu sesama ketika dalam kesusahan. Ketiga, Persatuan Indonesia. Tanpa adanya persatuan, kita tidak akan mampu membangun bangsa ini sendirian. Perlu adanya kerja sama untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik. Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kembali lagi kepada sistem politik dalam negara Indonesia, yaitu musyawarah dan demokratis. Sehingga suatu keputusan akan diambil hasil finalnya dari musyawarah dan demokratis. Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adil dalam kehidupan sosial, contohnya seperti apabila ada sebuah pejabat dan pedagang yang melanggar sebuah aturan yang sama, namun ketika dihakimi seorang pejabat mendapatkan hukuman selama 1 tahun penjara. Sedangkan seorang pedagang mendapat hukuman selama 4 tahun penjara. Hal ini tentu saja tidak adil dalam pengambilan keputusan berdasarkan pangkat seseorang. Oleh karena itu, di Indonesia diterapkan sila kelima dalam pancasila.

Dengan demikian, Indonesia memiliki sistem dan aturan yang sudah tertata dan tentu saja berlaku untuk semua orang. Aturan ini sudah ditetapkan sejak lama, sehingga semua orang wajib untuk mengikuti apa yang sudah ditetapkan. Sehingga apabila seseorang berbuat kesalahan, sudah ada ketetapan bagaimana proses hukumannya. Diharapkan seluruh warga Indonesia dapat mengikuti dasar negara ini selama bertempat tinggal di Indonesia.

Pancasila yang dasarnya sebagai ideologi bangsa Indonesia, terkadang masih menjadi sebuah pertentangan dalam pemikiran semua pihak. Berbagai pemikiran pun turut tergabung dalam pertentangan-pertentangan yang ada. Tidak sedikit orang yang memiliki pemikiran berbeda. Tentu saja karena setiap orang memiliki isi otak yang berbeda. Namun, demi kesatuan dan persatuan Indonesia, harusnya kita sebagai bangsa Indonesia memiliki satu pemikiran untuk satu tujuan bersama.

Memang betul bila dikatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki konsep dalam pemikiran politik berupa musyawarah dan demokratis. Yang secara umum menggunakan berbagai argumen, tindakan, dan pemikiran dalam mengajukan atau menyampaikan pendapat di dalam forum masyarakat. Tidak lain lagi, dalam penyampaian pendapat pula terdapat pro dan kontra untuk mengambil hasil kesimpulan. Selain itu, diperlukan pula adanya kekompakan dan kerja sama untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik. Tanpa adanya kesatuan dan persatuan, bangsa ini tentu saja bisa kacau balau.

Tidak lain dari berjuta-juta pihak yang mampu dan dengan rela tulus ikhlas mengikuti segala aturan, pasti ada setidaknya 0,1% pihak yang menentang dengan keras. Bahkan menentang dengan tindakan yang dapat dikatakan kurang manusiawi. Seperti sejarah yang dikenal dengan peristiwa G30S/PKI.

Kejadian ini terjadi 6 Jendral dan satu Perwira yang diculik dan dimasukkan ke dalam sumur tua dengan tinggi 12 meter dan diameter 75 centimeter. Latar belakang terjadinya peristiwa ini adalah upaya PKI (Partai Komunis Indonesia) untuk mengambil alih kekuasaan dengan memanfaatkan oknum Cakrabirawa agar menculik para perwira Angkatan Darat dan peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 September tahun 1965. PKI merupakan sekumpulan orang yang memiliki paham komunis atau paham yang sangat bertentangan dengan yang diterapkan di Indonesia. Alasan lain terjadinya peristiwa ini dikarenakan perebutan kekuasaan yang ingin mengubah Dasar Negara Indonesia dari Pancasila menjadi Komunis. Hal ini tentu saja ditentang oleh pihak berwajib. Namun, kejadian penculikan 6 Jendral dan satu Perwira ini terjadi pada malam hari di waktu subuh dan dilakukan secara diam-diam. Sehingga kejadian ini terungkap setelah beberapa hari berlalu karena ada kesaksian seorang polisi yang mengintip saat hal itu terjadi.

Kejadian ini tentu saja sangat menggemparkan banyak pendengar di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Setelah kejadian tersebut, banyak terjadi kegaduhan dan tentu saja pihak-pihak tertentu sangat terpukul dengan ini. Dorongan untuk lengsernya Ir. Soekarno pun ikut disuarakan. Akan tetapi Ir. Soekarno mengundurkan diri atas kemauannya sendiri setelah sidang MPRS.

Cerita terdahulu benar-benar banyak membawa sejarah untuk kondisi Indonesia saat ini. Sehingga tidaklah mudah untuk memimpin sebuah negara. Oleh karena itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi, paham-paham yang dapat merusak negara, dan aturan-aturan atau ajaran yang sesat harus segera dihapuskan. Maka dari itu, diperlukannya penetapan yang benar-benar hanya itu saja yang digunakan untuk negara ini. Memang benar bila tidak semua rencana dapat berjalan lancar sesuai keinginan. Sehingga diperlukan sebuah pemimpin yang kuat untuk memimpin negara ini di jalan yang benar, aman, damai, makmur, sukses dan merdeka. Mementingkan kepentingan negara, bukan kelompok ataupun pribadi.

Maka, pancasila sebagai dasar negara juga memiliki keterkaitan dengan terjadinya peristiwa G30S/PKI. Sebuah dasar yang menjadi fondasi untuk membangun sebuah negara yang apabila dasar pembangunannya salah, tentu hasil yang didapat juga salah. Sehingga untuk membangun negara Indonesia dengan baik dan tujuan yang benar diperlukan dasar-dasar yang baik pula. Kita sebagai bangsa Indonesia tentu saja ikut berdemokrasi dan bermusyawarah untuk menyuarakan pendapat. Namun tidak boleh untuk selalu memaksakan kehendak pribadi demi kepentingan bersama. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Selalu menghargai jasa para pahlawan terdahulu dan melestarikan serta menjaga apa yang menjadi sejarah kita. "Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun