Mohon tunggu...
Misye Almitha
Misye Almitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hallo semunya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profil saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat Jaringan Manuel Castells

18 Desember 2024   19:26 Diperbarui: 18 Desember 2024   19:26 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era modern ini, teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Setiap aspek kehidupan kita, mulai dari pekerjaan, komunikasi, pendidikan, hingga hiburan, sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Contohnya teknologi informasi yang telah membawa pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam aspek pemasaran. Sebelum adanya teknologi informasi, pemasaran lebih bersifat tradisional dengan jangkauan terbatas dan bersandar pada media cetak, televisi dan metode komunikasi langsung. Komunikasi dari mulut ke mulut adalah metode pemasaran utama sebelum adanya teknologi informasi. Tetapi, sekarang dengan adanya teknologi informasi seperti media sosial facebook, instagram dan tiktok pemasaran menjadi lebih canggih, fleksibel, dan memiliki jangkauan yang jauh lebih luas. Sehingga dengan adanya media sosial  memungkinkan bisnis untuk terhubung dengan konsumen di seluruh dunia melalui saluran digital tanpa harus bertemu langsung. Tentu ini sebagai kesempatan besar pelaku bisnis dan pengguna media sosial untuk memanfaatkan teknologi informasi dengan baik.  

 Contohnya seperti yang dilakukan  konten creator dengan memanfaatkan platfrom media sosial tiktok dalam tiktok affiliate program. Akun X dengan nama @aadrrrrrr yang membagikan pengalamnya menjadi afiliator dalam tiktok affiliate program. Jadi, tiktok afiliate program adalah program yang memungkinkan pengguna TikTok untuk mempromosikan produk atau layanan dari merchant atau seller dan mendapatkan komisi dari penjualan yang dihasilkan. Program ini mendorong tren konsumsi yang lebih cepat, di mana kreator sering kali mempromosikan gaya hidup mewah atau barang-barang tertentu sehingga konsumsi menjadi bagian utama dari kehidupan sosial. Tugas seorang afiliator adalah dengan mempromosikan produk yang dijual oleh seller melalui kontennya dan menerima komisi dari penjualan yang dihasilkan melalui link afiliasi yang dibagikan. Dalam hal ini, setiap produk yang berhasil terjual pemilik akun mendapatkan komisi sekitar 5% sampai dengan 10 % dari harga produk. Selama menjalankan tiktok afilitae ini, penghasilan afiliator bisa mencapi 2 juta per bulannya. Hal ini menciptakan ekonomi mikro di mana orang-orang dapat mengandalkan media sosial sebagai sumber penghasilan utama atau tambahan, membantu UMKM, bisnis rumahan untuk menjangkau audies yang lebih luas dengan biaya rendah dan mengubah pola kerja yang awalnya tradisional dengan jangkauan terbatas menjadi lebih canggih, fleksibel, dan jangkauan yang lebih luas lagi. Perkembangan teknologi informasi ini, sangat menguntungkan bagi pelaku usaha dan pelaku afiliasi. Karena memberikan kesempatan bagi pengguna tiktok untuk memonetisasi konten mereka dengan mempromosikan produk atau layanan dan mendapatkan komisi dari penjualan yang dihasilkan. Dari sebuah konten video yang kreatif dapat mempengaruhi niat pembeli dari berbagai kalangan dan daerah.

Menurut saya pengalaman ini merupakan contoh tentang teori masyarakat jaringan. Karena, di era masyarakat post-industrial, perkembangan teknologi informasi dan kekuatan informasi telah melahirkan gaya hidup baru pada bidang jasa, terutama pekerjaan dan usaha yang lebih banyak berkecimpung pada proses mengelola informasi dan memanfaatkan untuk kepenting ekonomi maupun sosial. Perkembangan teknologi informasi ini membuat orang-orang terhubung satu sama lain untuk mempromosikan produk tanpa harus bertemu langsung yang dihasilkan melalui konten-konten video sehingga mengubah cara masyarakat berinteraksi dan bekerja. Hal ini sesuai dengan karakteristik masyarakat jaringan era perubahan (Ephocal Change) dan konsep jaringan yang terhubung secara global. Afiliator melihat bahwa  semakin kesini, masyarakat tidak bisa lepas dari teknologi digital yang menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka, sehingga ia melihat adanya celah sebagai afiliator dalam program tiktok afiliate untuk  memonetisasi kontenya dengan mempromosikan produk atau layanan untuk meraih keuntungan dari penjualan yang di hasilkan tanpa memiliki latar belakang ekonomi yang kuat atau modal besar untuk menghasilkan uang.

Saya mengenal teori masyarakat jaringan ini dari buku Melangkah dengan Akal Budi, Karsa, dan Karya. Buku ini menjelaskan teori dari Manuel Castells tentang masyarakat jaringan. Dalam buku tersebut Manuel castells menulis "Masyarakat jaringan dalam pemahaman yang paling sederhana merupakan setruktur sosial berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi yang dijalankan oleh jaringan yang bersumber pada jaringan komputer digital dan mikroelektronik yang memproduksi, memproses, dan mendistribusikan informasi diatas dasar pengetahuan yang terhimpun pada pusat jaringan". Atau lebih singkatnya yaitu "masyarakat jaringan adalah masyarakat yang setruktur sosialnya dibentuk oleh jaringan yang dikuasai oleh teknologi informasi dan komunikasi dengan basis mikroelektronik".(Ohoiwutun, 2020) Menurut Castells, karakteristik masyarakat jaringan terdiri dari, Jaringan perusahaan (The network enterprise), konsekuensi budaya (Cultural consequences), ruang arus (The space of flows), timeless time, kekuatan identitas (The power of identity), dan era perubahan (Epochal change).  

Menurut pemahaman saya, masyarakat jaringan merupakan suatu bentuk masyarakat yang setruktur sosialnya berubah yang dimana dalam pola hubungan sosial, organisasi masyarakat, atau sistem yang mengatur interaksi di dalam suatu masyarakat berubah akibat perkembangan teknologi digital dan informasi. Setruktur sosial masyarakat dibentuk dari jaringan yang dikuasai oleh teknologi informasi dan komunikasi dengan basis mikroelektronik. Adanya kemajuan teknologi saat ini tidak dapat dipungkiri oleh manusia. Sehingga perkembangan teknologi menuntut manusia saat ini untuk dapat mengikuti perkembangan yang ada. Perkembangan teknologi ini jika dimanfaatkan dengan baik akan menciptakan kehidupan manusia dan membawa manusia ke arah hidup yang lebih baik.

Konsep masyarakat informasi muncul pada tahun 1970 an yang dikenalkan oleh Daniel Bell dan mulai digunakan untuk merujuk pada berbagai perubahan sosial dan ekonomi yang terikat dengan meningkatnya dampak dan peran teknologi informasi. Konsep ini muncul melalui prediksinya tentang datangnya masyarakat pasca-industri (post-industrial society).(Sugihartati, 2014) Kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Manuel Castells melalui konsepnya tentang masyarakat jaringan (network society) dari karya-karyanya dalam rentang waktu antara 1996 hingga 1998.  Manuel Castells lahir pada tahun 1942 di Spanyol. Manuel Castells menyelesaikan pendidikan menengahnya  di Hellin, Albacete, Madrid, Cartagena, Valencia, dan Barcelona. Kemudian ia belajar hukum dan ekonomi di Universitas Barcelona pada tahun 1958-1962. Sebagai seorang aktivis mahasiswa yang menentang kediktatoran Franco, yang memiliki pengaruh besar pada pandangan politiknya. ia harus melarikan diri ke Paris, tempat ia mendapat keuntungan dari persekutuan pengungsi politik dan lulus dari Fakultas Hukum dan Ekonomi Sorbonne pada tahun 1964. Ia tumbuh di lingkungan yang represif, yang kemudian mempengaruhi minatnya pada dinamika kekuasaan, kontrol, dan perubahan sosial. Pada tahun1967 ia memperoleh gelar doktor dalam bidang Sosiologi dari Universitas Paris, gelar Doktor dalam Ilmu Humaniora dari Sorbonne, dan gelar doktor dalam bidang sosiologi dari Universitas Madrid. Manuel Castells telah menerbitkan 20 buku diantaranya The Rise of The Network, The Information Age: Economy, Society and Culture dll.

Ohoiwutun, B. (2020). Melangkah Dengan Akal Budi, Karsa dan Karya (pp. 28--29). https://books.google.co.id/books?id=SZ_6DwAAQBAJ&lpg=PR5&ots=JTb0Hrm4ZK&lr&hl=id&pg=PR5#v=onepage&q&f=false

Sugihartati, R. (2014). Perkembangan masyarakat informasi & teori sosial kontemporer. kencana. https://books.google.co.id/books?id=AJFBDwAAQBAJ&lpg=PA57&ots=XrLzBWEnCJ&lr&hl=id&pg=PA57#v=onepage&q&f=false

https://sociology.berkeley.edu/professor-emeritus/manuel-castells

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun