Mohon tunggu...
Misdha Adelia
Misdha Adelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu Halooo !!! Nama saya Misdha Adelia. Teman-teman biasa memanggil saya Misdha. Saya Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara. Dan sekarang sedang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Hijau yang Ajaib: Menyelami Kencantikan Alam Kebun Teh Wonosari

21 November 2023   21:20 Diperbarui: 29 November 2023   18:44 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebun teh Wonosari dapat diibaratkan pengganti wisata puncak bagi masyarakat Jawa Timur, terutama yang bertempat tinggal di wilayah Malang. Keindahan panorama kebun Teh Wonosari tak kalah menakjubkan dengan wisata Puncak di Bogor. Hanya saja Puncak Bogor lebih populer ditelinga masyarakat. Seperti di ketahui, kota Malang merupakan kota yang ada di wilayah dataran tinggi, sehingga iklim yang dingin dan sejuk sangat sayang untuk dilewatkan ketika berada disini.

Kebun teh Wonosari memiliki sejarah panjang sejak zaman colonial Belanda,Tepatnya berdiri pada tahun 1910. Kebun teh Wonosari merupakan kebin teh pertama di Jawa Timur yang bernaung di bawah perusahaan Belanda bernama NV.Culture Maathappy pada saat itu kebun teh ini ditanami the dan kina. Namun pada masa penjajahan Jepang, dengan misi swasembada pangan untuk jajahannya, sebagian tanaman teh diganti dengan tanaman bahan makanan pokok seperti singkong, ubi, kentang dan sejenisnya. Setelah terbebas dari penjajahan Belanda dan jepang, perkebunan teh ini diambil alih oleh PT.Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) sampai saat ini.

Kebun Teh Wonosari terletak di dataran tinggi lereng Gunung Arjuna Malang. Kebun teh ini berada di ketinggian 1250 Mdpl. Dan tentunya menawarkan pemandangan hijau yang memanjakan mata dan menyejukan. Kebun ini berdiri diatas lahan seluas 1.144 hektar dan menjadi satu-satunya kebun teh di Jawa Timur.

(Dokumentasi Kebun Teh)
(Dokumentasi Kebun Teh)
Terkait dengan harga masuk pada hari biasa pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp15.000 sedangkan pada akhir pekan harus membayar lebih mahal sedikit yaitu Rp20.000. Sementara itu, untuk jam operasional Kebun Teh Wonosari mulai buka pada pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB. Sehingga bagi yang dari luar kota bisa menyesuaikan ketika berencana datang ke sini.
Di kebun teh ini juga bisa dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi. Karena pengunjung bisa melihat bagaimana proses pengolahan teh dari awal hingga menjadi teh yang siap diseduh. Pengunjung juga bisa menyaksikan banyak pekerja yang memetik teh ketika pagi hari, menjadikan tempat wisata ini cocok dikunjungi bersama anak-anak. Selain hiburan dan belajar, pengunjung juga bisa melakukan kegiatan tea walk.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)
Tea walk adalah kegiatan menelusuri kebun teh dengan cara berjalan kaki. Jangan lupa untuk mengabadikan kegiatan ini, karena di sepanjang kebun banyak sekali spot foto yang instagramable. Jika ingin melakukan kegiatan yang memacu adrenalin, pengunjung juga bisa mencoba wahana flying fox. Flying fox di sini membentang di atas kebun teh, sehingga dengan menaiki wahana ini bisa menikmati pemandangan dari atas ketinggian. Di kebun teh inilah Modul Nusantara gajayana akan mendapatkan banyak pengalaman seru.

Kegiatan ini diawali dengan melakukan registrasi ulang yang ditempelkannya stiker lambang teh di lengan kami. Hal tersebut bertujuan agar kami bisa berkeliling di kebun teh sepuasnya. Untuk mengabadikan moment bersama anggota Modul Nusantara Gajayana, kami berfoto di tempat bertulisan Wonosari dengan latar belakang Gunung Arjuna.

Di kebun teh kami mengetahui hilirisasi produksi teh mulai dari perkebunan, pabrik pengolahan, dan tempat penjualan teh di wisata agro wonosari. Ada dua jenis teh yaitu, teh putih dibuat dengan cara pelayuan, pengempisan, pengukusan, pengeringan dan penyortiran. Sedangkan teh hijau diolah dengan cara pemanggangan dan penggulungan setelah pelayuan dan sebelum pengeringan dan penyortiran.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)
Setelah melakukan observasi, anggota modul Nusantara Gajayana melanjutkan perjalanan menuju kebun teh yang paling atas. Perjalanannya sangat tidak mudah dan memakan waktu hingga satu jam. Hal ini disebabkan karena banyaknya bebatuan dan tanjakan yang lumayan terjal. Meskipun demikian, anggota Modul Nusantara Gajayana tetap semangat untuk melakukan perjalanan ke atas. Sampai akhirnya, tibalah kami di kebun teh paling atas yang didominasi warna hijau dari dedaunan teh dan sejuknya udara di dataran tinggi. Lelah pun seketika menjadi sirna saat melihat indahnya pemandangan dari atas kebun teh.

Setelah puas melihat pemandangan di atas, kami pun kembali di bawah dan langsung disuguhkan teh hangat di tempat registrasi tadi. Lelah pun terbayarkan dengan nikmatnya meminum teh hangat di kebun teh langsung. Beginilah perjalanan Modul Nusantara Gajayana di Kebun Teh Wonosari. Semoga dengan berkunjungnya kami ke sini, bisa mengembangkan potensi wisata saat kembali ke daerah masing-masing.

Penulis : Misdha Adelia, Echa Aisyadewi, Rahmah Maulida

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun