Malang merupakan kota yang terletak di provinsi Jawa Timur. Banyak julukan yang diberikan untuk kota yang satu ini, diantaranya kota wisata, kota apel, kota dingin, kota bunga, dan kota militer. Tak hanya itu, Malang juga memiliki kesenian dan kebudayaan yang unik, salah satunya adalah Tari Topeng Malangan.
Tari Topeng Malangan adalah seni tari yang dilakukan secara berkelompok oleh penari yang sudah terlatih. Cerita yang biasanya diangkat saat pertunjukkan tari ini adalah cerita panji dengan tokoh-tokoh seperti Raden Panji Inu Kertapati, Raden Gunungsari, Galuh Candrakirana, Dewi Ragil Kuning, dan sebagainya.
Seperti namanya, tarian ini menggunakan topeng dan kostum sebagai properti utamanya. Properti tersebut disesuaikan dengan karakter dan kisah yang akan ditampilkan. Karakter topeng pada tarian ini dapat menggambarkan keadaan yang beragam, seperti sedih, tawa, marah, kecewa, dan lain sebagainya. Ciri khas Tarian Topeng Malangan terlihat pada karakter wajahnya yang terlihat lebih nyata. Warnanya pun juga beragam, seperti merah, putih, hitam, hijau, dan kuning.
Gerakan dasar Tari Topeng Malangan adalah kedua kaki dibuka leber dengan jarak sekitar tiga telapak dan posisi kaki menghadap ke arah samping kanan dan kiri. Selain gerakan kaki, penari juga menggerakkan tangan, kepala, badan yang menyesuaikan dengan kisah yang dibawakan. Beberapa aksesoris yang digunakan saat menari yaitu:
* Kostum sesuai dengan karakter
* Kain sampur (lebih panjang dari  selendang yang diletakkan di bagian pundak)
* Selendang yang diikatkan di bagian perut
* Mahkota dan anting
* Keris
Pementasan tari topeng malangan biasanya dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, sesi gendang giro, berupa iringan musik gamelan sebagai pembukaan pertunjukkan. Kedua, salam pembuka kepada para penonton dan penyampaian sinopsis saat pertunjukkan. Yang terakhir yaitu ritual sesajen yang bertujuan agar para pemain dan mendapatkan keselamatan sehingga acara dapat berjalan dengan lancar.
Pada tanggal 24 September 2023, mahasiswa PMM 3 Universitas Negeri Malang berkesempatan mengunjungi salah satu padepokan yang beralamat di Jalan Raya Mangun Darmo 08 Dusun Kemulan Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Jawa Timur. Bapak Soleh selaku pemilik padepokan mengawali pertemuan dengan memperkenalkan sejarah Tari Topeng Malangan dan beberapa topeng yang ada dipajang, salah satunya adalah Topeng Gajahyana. Topeng tersebut terbuat dari kayu cendana.
Mahasiswa PMM 3 UM kemudian diperkenankan untuk belajar tari topeng dipandu oleh tiga orang penari. Gerakan yang diajarkan cukup sederhana namun memang memerlukan keterampilan dalam kesenian tari. Oleh karena banyaknya budaya dan kesenian yang ada di Indonesia, ada baiknya kita sebagai masyarakat Indonesia menjaga dan menegakkannya agar tetap lestari.
Penulis :
Echa Aisyadewi, Rahma Maulida dan Misdha Adelia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H