persia dari utara
Di sana ku tetap berhayal sih, bagaiman nama ini terus tersipta. padahal aku nya saja bukan Penulis hebat, minimal bisa ada novel pribadi di penerbit, tapi ini tidak. bakat itu hilang, aku nya memang nga ada darah penulis di keluarga. tapi seakan tangan tangan ini memberontak, bangkit lah karya pribadi digabungkan dengan yang lama yang mungkin akan mengetarkan kembali dunia tulisan lama ini, minimal lah di Negeri sendiri di Riau Lingga, dan dorongan ini kuat, hingga ku tak bisa tidur. harus terus menuliskan tentang hal baru, atau juga bagaimana kisah gadis ini terus meluluh lantakkan fikiranku saat ini, hingga malam di ukur dengan waktu yang bermain kembali.
Fazzira Zivanka Assiryiriah
aku terlena karena adinda
adinda adalah angan angan ku saja
mungkin tidak ada di kehidupan nyata
tapi dengan dorongan yang kuat
dan lari di jauh jiwa
ada juga yang menguntai kata
di telinga ini berbisik sendirinya
"Bergulir dan datang nya waktu baru di depan, jauhnya pantai ingin ku gemgam, jauh nya bulan juga tak ingin diharapkan, lari gersang hati ini di obati dari garis kalimat yang terlena di bait ini, dan juga bisa mendamaikan hari ini, di ujung goresan pena di sambut dengan lembar lembar baru"