Mohon tunggu...
Misbakhul Bahri
Misbakhul Bahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Bagi Calon Guru Matematika Gelombang 2 FKIP Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi, Bagaimana Memulainya?

5 Oktober 2024   11:36 Diperbarui: 5 Oktober 2024   12:12 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia pendidikan sedang marak membicarakan “pembelajaran berdiferensiasi”. Lalu apa itu? Bagaimana memulainya? Mari simak penjelasan berikut. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan istilah di mana proses pembelajaran mengakomodasi kebutuhan peserta didik. Kita ketahui bersama bahwa setiap individu memiliki karakteristik masing-masing dan kebutuhan belajar yang berbeda satu dengan lainnya. Individu sebagai makhluk berhak untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas. Proses itu dapat diperoleh melalui belajar. Hal tersebut memunculkan persoalan bagaimana proses pembelajaran agar karakteristik dan kebutuhan setiap individu sebagai peserta didik dapat terakomodasi. Oleh karena itu muncullah gagasan “pembelajaran berdiferensiasi”.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana memulainya? Sebagaimana disinggung di awal, bahwa karakteristik dan kebutuhan setiap individu itu berbeda. Nah, perbedaan itulah yang menjadi acuan untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Guru harus berupaya untuk mengenal dan memahami karakteristik setiap peserta didik sebelum, selama, dan setelah pembelajaran. Guru bisa melakukan asesmen awal yakni asesmen diagnostik. Tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik, minat, kemampuan awal, kesiapan belajar, dan kebutuhan peserta didik. Hal itu menjadi dasar untuk merancang proses pembelajaran yang akan diterapkan di kelas.

Sebagaimana dilakukan oleh salah satu guru matematika di SMK Negeri 8 Semarang. Berdasarkan hasil wawancara, beliau telah melakukan asesmen diagnostik dengan memberikan lembar asesmen berisi pertanyaan dan pernyataan untuk mengetahui karkateristik, minat, dan kemampuan awal peserta didik. Hal itu beliau lakukan sebagai dasar menyusun pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik berdasarkan hasil asesmen diagnostik yang diperoleh.

Oleh karena itu, bisa kita simpulkan bahwa langkah awal memulai penerapan pembelajaran berdiferensiasi adalah dengan mengetahui karakteristik, minat, dan kemampuan awal peserta didik melalui asesmen diagnostik. Dengan begitu, guru akan lebih terbantu untuk merancang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan agar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun