Mohon tunggu...
Misbahul Muttaqin
Misbahul Muttaqin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

learning to learn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemrograman untuk Anak Sekolah Dasar: Langkah Menuju Generasi Digital atau Tantangan baru

9 Desember 2024   07:33 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : pexel/Elderly Man Thinking while Looking at a Chessboard 

Indonesia masih menghadapi kesenjangan dalam hal akses teknologi, terutama di daerah-daerah terpencil. Meskipun kota-kota besar mungkin sudah memiliki fasilitas teknologi yang cukup baik, banyak sekolah di daerah luar Jawa, Papua, atau daerah terpinggirkan lainnya yang masih kekurangan akses ke perangkat komputer atau internet yang memadai. Hal ini tentu akan menjadi hambatan besar dalam implementasi kurikulum coding. Bagaimana bisa anak-anak belajar pemrograman jika sekolah mereka tidak memiliki akses ke perangkat yang diperlukan?

Selain itu, kecepatan internet di Indonesia, meskipun terus meningkat, masih belum merata. Beberapa daerah masih memiliki kualitas internet yang buruk, yang tentu saja akan menghambat pembelajaran yang membutuhkan akses online atau platform berbasis cloud.

2. Kesiapan Guru dan Kurikulum

Guru adalah ujung tombak dalam implementasi kurikulum. Namun, tidak semua guru di Indonesia memiliki kemampuan atau pelatihan yang cukup dalam bidang pemrograman. Bahkan, banyak guru yang masih bergelut dengan pengajaran mata pelajaran dasar, dan pengetahuan mereka dalam teknologi mungkin terbatas. Tanpa pelatihan yang memadai, guru-guru ini akan kesulitan dalam mengajarkan coding dengan cara yang efektif kepada anak-anak.

Selain itu, kurikulum yang ada saat ini juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan teknologi. Pengajaran coding tidak hanya sekadar mengenalkan bahasa pemrograman, tetapi juga harus mencakup pengembangan pemikiran logis, problem-solving, dan kreativitas. Apakah kurikulum kita sudah siap untuk itu? Atau justru akan menjadi beban tambahan yang membingungkan siswa dan guru?

3. Komitmen Pemerintah dan Pembiayaan

Di balik rencana besar ini, kita juga perlu mempertanyakan sejauh mana komitmen pemerintah dalam mendukung pengenalan pemrograman di sekolah-sekolah. Apakah hanya akan menjadi sebuah proyek besar yang meraup dana publik tanpa adanya dampak nyata di lapangan? Banyak program pendidikan yang telah diluncurkan di Indonesia, namun tidak sedikit yang gagal karena kurangnya evaluasi yang efektif, alokasi dana yang tidak tepat, atau perubahan kebijakan yang tidak konsisten. Tanpa adanya sistem evaluasi dan pembiayaan yang jelas, pengenalan coding di SD bisa berakhir hanya sebagai proyek yang menguntungkan segelintir pihak atau organisasi yang terlibat, daripada memberikan manfaat yang merata bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

4. Potensi Kepentingan Ekonomi dan Komersialisasi

Selain dari sisi kesiapan dan manfaat jangka panjang untuk anak-anak, kita tidak bisa mengabaikan adanya potensi komersialisasi dalam implementasi program ini. Dengan meningkatnya minat terhadap coding, sejumlah perusahaan teknologi dan platform pendidikan online mungkin melihat ini sebagai peluang bisnis. Mereka bisa menawarkan pelatihan atau materi pelajaran berbayar, bahkan menjual perangkat dan aplikasi khusus yang digunakan dalam pembelajaran coding. Hal ini bisa berpotensi menjadi ladang cuan bagi individu atau organisasi tertentu, sementara tujuan utama dari pendidikan itu sendiri---yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa---mungkin terabaikan.

Dengan melibatkan perusahaan besar yang berfokus pada edukasi teknologi, kita perlu memastikan bahwa mereka tidak hanya tertarik pada keuntungan finansial, tetapi juga memiliki komitmen untuk benar-benar meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Apakah pengenalan coding ini akan menjadi solusi nyata bagi tantangan pendidikan kita, atau malah hanya akan memperburuk kesenjangan pendidikan dengan memperlebar jurang antara yang mampu dan tidak mampu mengakses teknologi?

Kesimpulan

Pengenalan coding pada anak-anak SD adalah langkah maju dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi dunia yang semakin terhubung dan berbasis teknologi. Namun, untuk memastikan keberhasilan program ini, kita harus benar-benar memperhatikan kesiapan bangsa Indonesia dalam hal infrastruktur, pelatihan guru, dan kebijakan pendidikan yang mendukung. Selain itu, penting untuk memitigasi potensi kepentingan ekonomi yang bisa mengaburkan tujuan utama pendidikan. Agar tidak hanya menjadi sebuah cuan bagi segelintir individu atau organisasi, program ini harus dipastikan benar-benar memberi manfaat yang merata, tanpa melupakan keseimbangan dalam perkembangan anak-anak yang lebih holistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun