Mohon tunggu...
Jecko Inside
Jecko Inside Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Capital Flow Indonesia

25 April 2015   03:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:42 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Capital flow Indonesia

Oleh

Misbahul Anam Al Ghozali

Moneter2012#IESP#FE#UNEJ

Ketidakpastian perekonomian dunia sebagai akibat dari kebijakan moneter the fed yang mendorong penguatan USD terhadap mata uang berbagai negara di dunia. Ketidakpastian ini terjadi karena adanya perbaikan ekonomi AS yang ditandai dengan peningkatan konsumsi dan turunnya harga minyak dunia serta ketenagakerjaan AS yang solid. Disamping itu, pelemahana mata uang Euro sebagai imbas dari dari pengaruh kebijakan the fed terhadap pergerakan arus modal global ke emerging market. Kondisi pasar keuangan global sebagai akibat normalisasi pemulihan ekonomi AS  dan non equibilirium antara sektor keuangan global dengan sektor riil yang dapat menghambat pengembalian arus dana asing (capital reversal). Seperti yang diketahui dana asing atau capital flow dalam perekonomian sangat membantu dalam pembiayaan berbagai macam investasi yang di inginkan untuk dibangun sebagai tambahan modal domestik untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang baik bisa dilihat dari berbagai indikator, salah satunya valuta asing. Valuta asing atau krus nilai tukar merupakan salah satu tolak ukur perekonomian suatu negara dikatakan sehat, mengapa demikian ? penawaran dan permintaan mata uang asing mempengaruhi nilai tukar hal ini disebabkan semakin banyak  menggunakan mata uang asing maka semakin kuat mata uang asing tersebut. Sebagai contoh : semakin kita sering melakukkan transaksi dengan menggunakan USD maka nilai USD terhadap rupiah akan semakin tinggi sehingga USD dapat menguat atau melemah terhadap berbagai mata uang asing secara bersamaan seperti Rupiah. Kesehatan Rupiah dapat dikatakan mencerminkan perekonomian Indonesia dengan negara lain, di lihat dari segi prilaku pasar secara langsung apa yang dipikirkan pelaku pasar lakukkan, pelaku pasar akan memilih mengalirkan dananya ke negara yang memiliki kesehataan ekonomi yang baik dikarnakan pelaku pasar atau investor asing mencari keuntungan yang tinggi dengan pengembalian modal yang mereka suntikkan di negara tersebut.

Fakta yang terjadi sepanjang awal 2015 adalah dengan adanya perbaikkan kondisi perekonomian AS maka investor asing akan lebih tertarik mengalirkan dananya ke AS, mengapa demikian ? karena saat perekonomian AS melemah maka perekonomian negara berkembang seperti indonesia dikatakan memiliki prospektif yang bagus yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh mencapai 5,1% dan tahun 2015 akan mencapai 5,2%(wolrdbank. 2015).

Mentri keuangan, Bambang Brodjonegoro juga menambahkan kemungkinan pemulihan perekonomian Amerika serikat lebih cepat dibandingkan presiksi awal, membuat para investor pasar uang mengalirkan dananya ke amerika serikat sehingga nilai mata USD menjadi kokoh. Kekokohan ini yang mengakibatkan dollar pulang kampung karena otomatis akan menarik investasi yang selama ini ada di emerging market kembali ke ekonomi Amerika Serikat(http://www.voaindonesia.com).

Fundamental ekonomi

Analisis Fundamental merupakan pendekatan yang digunakan untuk memprediksi perubahan krus mata uang asing dimasa depan. Masuknya modal asing di Indonesia merupakan kepercayaan internasional terhadap perekonomian Indonesia yang diperkuat dengan peningkatan rating indonesia menjadi investment grade.  Disisi lain aliran modal internasional sangat beresiko jika pengelolaan arus modal tersebut tidak dikelola dengan bijaksana, capital flow atau arus modal asing menyababkan tingginya resiko pemanasan ekonomi(overheating) pada perekonomian dan meningkatkan tekanan terhadap inflasi seiring dengan meningkatknya harga aset secara tajam serta pertumbuhan kredit dan investasi yang cenderung ekspansif (Fiskara., at., all., 2012).

Kodisi sekarang ini akan membawa dampak jika pengelolaan capital flow tidak dikelola dengan baik, Pengembalian atas capital flow akan macet seiring ketidakpastian ekonomi global. Ekonomi global merupakan salah satu indikator logis mengapa investor asing menamamkan modalnya di indonesia dari pada kondisi internal indonesia. Sebab, pengaruh global sangat tinggi ditambah lagi pengembalian investasi yang menjanjikan dan terpercaya di negara lain misalnya, Amerika Serikat. Indonesia merupakan negara yang gampang goyah jika perekonomian Amerika Serikat krisis karena indonesia yang negara berkembang masih bergantung dengan  negara maju seperti amerika serikat, fakta empiris adalah ketika kebijakan Quantitatif Tapering tahun 2008 oleh the Fed hanya sebuah sebatas wacana tetapi secara langsung membuat nilai rupiah depresiasi selama beberapa bulan. Depresiasi ini menunjukkan buruknya fundamental ekonomi indonesia, sebuah isu saja dapat mengguncang perekonomian yang stabil apalagi jika kejadian Quantitatif Tapering Quantitatif tahun 2008 oleh the fed benar terjadi , bisa dibayangkan apa yang terjadi dinegeri ini? Apa seperti t kejadian kelam bangsa indonesia tahun 1998/1999 ? semoga saja ditidak begitu.

Fundamental ekonomi indonesia bulan maret tercatat inflasi sebesar 6.83%, suku bunga 7.50%, Neraca pembayaran yang surplus pada bulan febuari sebesar USD 0,74 miliar surplus ini ditompang oleh surplus neraca nonmigas sebesar USD 0,57%, Ekspor masih lambat di sektor non migas, ekpor manufaktur secara umum mengalami penurunan karena pelemahan permintaan dunia. Perlambatan Ekspor sebagai akibat ketidakpastian ekonomi global juga menurunkan Impor indonesia atas bahan baku produksi (bank indonesia, 2015).

Kestabilan Investor asing (inflow)

Indonesia merupakan lahan subur bagi para investor yang ingin berinvetasi ke Indonesia dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang baik oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 5,4%-5,8%. Perbaikan ini didukung oleh kebijakan pemerintah terkait dengan pengalihan subsidi BBM yang dialihkan percepatan pembangunan infrasuktur. Keputusan investor asing berinvestasi di Indonesia merupakan suatu keputusan yang bijaksana bagi investor sebab Indonesia yang negara berkembang mempunyai kestabilan yang baik dibandingkan negara maju jika dilihat dari pertumbuhan ekonominya yang terus-menerus mengalami surplus pada bulan januari sampai maret 2015. Kombinasi yang baik antara Bank Indonesia dan Pemerintah perlu terus dipertahankan untuk menjaga dan mengelola pengembalian dan resiko investasi di dalam negeri pada level yang lebih kompetitif dan relatif dengan menjaga kekuatan dan ketangguhan perekonomian serta kestabilan keuangan domestik (Fiskara., at, all., 2012).

Di samping itu untuk menjaga agar capital flow terus-menerus masuk ataupun tetap berada di perekonomian indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global. Menurut (miskhin, 2012)  Pemerintah mungkin perlu menjamin pengembalian yang diterima oleh investor asing lancar tidak mengalami Non Performace Loan (NPO) atau Kredit Bermasalah sebab kelancaran pengembalian modal merupakan daya tarik tersendiri bagi investor untuk kembali lagi menamankan modalnya ke indonesia. terkadang investor asing tidak percaya akan lancarnya pengembalian modal yang mereka tanamankan di negara berkembang dan peran bank sentral disini yaitu menaikkan BI Rate sebagai tambahan daya tarik oleh investor asing dalam pengembalian dana dan tingginya suku bunga domestik sehingga dua kombinasi ini dapat menambah keyakinan investor asing menamamkan modalnya di indonesia.

Minat Investor Domestik ?

Investasi tidak hanya dilakukkan oleh investor Asing untuk menambah modal atau pembiayaan permbangunan suatu sektor, akan tetapi perlunya investor domestik sebagai penopang ekonomi bangsa sehingga adanya keseimbangan antara investor asing dengan investor domestik. Investor domestik berperan lebih dalam membiayai perekonomian indonesia sebab investor domestik akan menambah jumlah aliran dana dari pada menggantungkan investor asing. Ditambah lagi perekonomian akan aman jika obligasi, SUN, Pasar saham dikuasai oleh investor domestik sebab aset kepemilikannya berada di dalam negeri tidak dipegang oleh investor asing yang motabennya hanya mencari keuntungan dan mungkin ingin menguasai perekonomian indonesia, tidka dengan investor domestik karena investor domestik dibelakali dengan cinta tanah air sebagai upaya memajukkan negeri dan membangun indonesia yang lebih baik. Disini peran pemeritah harus memudahkan investor domestik dalam aspek administrasi sebab di indonesia administrasi dipersulit yang mengakibatkan investor domestik enggan menanakan modalnya. Sehingga campur tangan dan dukungan pemerintah perlu supaya cita-cita pembangunan nasional dapat terwujud.

Misbahul Anam Al Ghozali

Moneter 2012

IESP

Faculty of economics

University of Jember

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun