Mohon tunggu...
Misbahudin ST
Misbahudin ST Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran Informatika di SMA Istiqamah Bandung aktif sebagai mahasiswa S2 jurusan MPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Generasi Milenial Belum Tentu Melek Teknologi, Gen Z?

15 Maret 2023   10:01 Diperbarui: 15 Maret 2023   10:04 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Milenial, foto dok. pribadi

Jika kita mendengar kata milenial, yang ada pada benak kita adalah orang-orang yang lahir pada tahun 2000 an, karena pada saat kata milenial itu populer, bersamaan dengan pergantian milenium, yang pada saat itu dunia teknologi, khusus nya komputerisasi digemparkan dengan istilah milenium bugs. 

Sebetulnya jika kita mengacu kepada beresfod research, bahwa generasi itu bisa dikelompokan sebagai berikut:

  • Baby Boomer : kelahiran 1946-1964, tahun 2023 ini berusia antara 59-78 tahun
  • Gen X : kelahiran 1965-1980, tahun 2023 ini berusia antara 43-58 tahun
  • Gen Y atau Milenials : kelahiran 1981-1996, tahun 2023 ini berusia antara 27-42 tahun 
  • Gen Z : kelahiran 1997-2012, tahun 2023 ini berusia antara 11-26 tahun
  • Gen Alpha : kelahiran 2010 sampai sekarang

ada pendapat lain mengenai generasi tersebut, jika dilihat dari perkembangan teknologi nya menurut Marc Prensky, kelompoknya bisa dibagi 2 yaitu :
1. Digital Immigrants : generasi yang lahir sebelum 1985
2. Native Digital : generasi yang lahir setelah 1985

jika kita melihat dari kedua pendapat di atas, maka generasi milenial itu termasuk kedalam generasi Native Digital. tetapi pada kenyataannya, masih banyak generasi tersebut yang gaptek, karena berbagai alasan. 

lebih parah lagi, di Indonesia ini, masih banyak generasi Z bahkan generasi Alpha, yang masih kurang mengerti terhadap perkembangan teknologi.

memang generasi yang lahir dari 2000 sampai sekarang, ketika baru lahir sudah di sodori oleh beragam gadget, tetapi hal tersebut tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan melek terhadap teknologi, mereka hanya fokus terhadap sebagian kecil saja dari kemajuan teknologi tersebut, misalkan bermain game, update status di sosial media, tetapi, masih banyak yang tidak bisa mengoperasikan aplikasi pengolah kata atau pengolah angka, padahal kedua aplikasi tersebut menjadi modal dasar untuk dunia kerja di era digital ini. 

maka kebijakan kementrian pendidikan untuk memunculkan kembali pelajaran TIK atau Informatika pada kurikulum merdeka ini, adalah hal yang sangat tepat, meskipun pada praktiknya di sesuaikan dengan kemampuan daerah dan sekolah.

di era digital ini, sebetulnya untuk mencari ilmu tentang teknologi sangatlah berlimpah, tinggal bagaimana kemauan kita untuk mencarinya, dan ini kembali kepada konsep literasi, yang memang saat ini menjadi masalah kronis bagi dunia pendidikan di Indonesia, baik itu siswa maupun guru-gurunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun