Mohon tunggu...
Misbahudin ST
Misbahudin ST Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran Informatika di SMA Istiqamah Bandung aktif sebagai mahasiswa S2 jurusan MPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kendaraan itu bernama Buraq

17 Februari 2023   23:55 Diperbarui: 1 Februari 2024   12:53 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Q.S. Al-Isra : 1

Setiap menjelang peringatan peristiwa Isra miraj, ayat tersebut mendadak menjadi sangat populer, sering kita dengar pada ceramah-ceramah  di masjid maupun di tempat-tempat peringatan peristiwa isra miraj.
Pada saat Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra miraj ini, beliau menggunakan kendaraan yang di sebut dengan buraq.

Kata Buraq berasal dari kata barqu yang berarti Kilat. Dengan kata lain bahwa kendaraan ini mempunyai kecepatan hampir sama dengan kilat atau jika menurut para ahli sains, kecepatan cahaya. Masih menurut para ahli sains, kecepatan cahaya itu jika dihitung bisa mencapai 299.792.458 meter per detik atau biasa di bulatkan menjadi 300.000 Kilo meter per detik. Bisa kita bayangkan bagaimana cepatnya kendaraan tersebut. Menurut logika manusia yang hidup pada jaman sekarang, sangat tidak mungkin kendaraan tersebut berbentuk seperti seekor kuda yang mempunyai sayap. Karena dengan kecepatan yang sangat tinggi tersebut jika masih berbentuk kulit maka kulit tersebut akan terbakar oleh kecepatan, dan penumpang yang mengendarai kendaraan tersebut pun tidak akan selamat, bahkan bisa hancur berkeping-keping.

Jika kita melihat kepada sebuat hadist yang diriwayatkan Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah bersabda: Didatangkan kepadaku Buraq, seekor tunggangan putih, lebih tinggi dari keledai dan lebih rendah dari baghal, ia berupaya meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya. Setelah menungganginya, maka Buraq itu berjalan membawaku hingga sampai ke Baitul Maqdis. Aku ikat (tambat) tunggangan itu di tempat biasanya para Nabi menambatkan tunggangannya (Buraq).

Maka hal ini bisa menjadi perdebatan, karena dalam hadist tersebut menggambarkan bahwa buraq tersebut berbentuk seperti binatang. Menurut penafsiran "liar" penulis, bahwa tunggangan putih tersebut bisa jadi kendaraan tersebut memang berwarna putih, bisa jadi kendaraan tersebut bukan berbentuk hewan, tetapi kendaraan dengan material berwarna putih, dengan ukuran sebesar keledai, dan bisa juga kendaraan ini mempunyai penutup, seperti pesawat tempur, yang bisa dikendarai oleh dua orang, yang pada saat itu membawa nabi Muhammad SAW dengan malaikat Jibril.

Selain mempunyai kecepatan cahaya, kendaraan buraq ini bisa lintas dimensi, karena seperti dikisahkan dalam beberapa hadist, bahwa Rasulullah SAW pergi ke sidratul muntaha, yang sampai saat ini kita tidak mengetahui posisi tempat tersebut berada di dimensi mana.

tulisan ini saya buat sebagai representasi dari pemikiran penulis, pembaca bisa menilai sendiri keabsahan tulisan ini,

wallahu'alam bishawab.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun