Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tak Semua Curhat Itu Sehat, Waspadai Trauma Dumping dalam Hubungan Sosial

5 April 2025   06:00 Diperbarui: 5 April 2025   15:21 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi curhat (Sumber: Freepik)

Sayangnya, tanpa disadari, hal ini justru bisa membuat pendengar merasa kewalahan.

Selain itu, kurangnya mekanisme coping yang sehat juga bisa menjadi penyebab utama trauma dumping. 

Ketika seseorang tidak tahu bagaimana cara mengelola emosi dengan baik, mereka cenderung melampiaskannya dengan cara menceritakan pengalaman traumatis kepada orang lain secara berlebihan. 

Beberapa orang juga tidak menyadari bahwa mereka telah melewati batas yang wajar dalam berbagi cerita, sehingga tanpa sengaja membebani orang lain dengan curhat mereka.

Ada juga orang yang terjebak dalam victim mindset, di mana mereka terus-menerus melihat diri mereka sebagai korban tanpa berusaha mencari jalan keluar. 

Dalam kasus ini, trauma dumping sering digunakan sebagai cara untuk mencari perhatian atau simpati dari orang lain, tanpa benar-benar berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Contoh Trauma Dumping dalam Kehidupan Sehari-hari

Trauma dumping bisa terjadi dalam berbagai situasi, baik dalam komunikasi langsung maupun tidak langsung. 

Salah satu contohnya adalah melalui chat atau media sosial, di mana seseorang mengirim pesan panjang berisi curhatan emosional tanpa terlebih dahulu menanyakan apakah lawan bicara memiliki waktu atau kesiapan untuk mendengarkan. 

Hal ini bisa membuat penerima pesan merasa kewalahan, terutama jika mereka sendiri sedang menghadapi masalah pribadi.

Di tempat kerja, trauma dumping bisa terjadi ketika seseorang terus-menerus berbicara tentang masalah pribadinya di lingkungan kerja, bahkan dalam situasi yang kurang tepat. 

Misalnya, saat sedang dalam rapat atau dalam suasana kerja yang sibuk, seseorang tiba-tiba mulai bercerita tentang pengalaman traumatisnya tanpa memperhatikan suasana di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun