di bawah langit yang cerah,
merah merekah melintas tangan kecilmu
seperti rahasia yang tak ingin lepas,
angin membawa harum dupa,
menyentuh kertas yang kau genggam.
ada doa di dalamnya,
tak terucap, tak terlihat,
seperti senyummu yang melengkung pelan
di sela gemuruh petasan
dan langkah-langkah yang menua
menuju meja penuh jeruk mandarin dan kue lapis.
"ini bukan tentang jumlahnya," katamu,
"melainkan tentang apa yang akan kau simpan di dalamnya:
harapan yang baru,
langkah yang ringan,
dan rezeki yang akan mengalir
seperti sungai yang menari di musim semi."
lalu aku melihat,
di sela lipatan angpao merah itu,
bukan sekadar lembaran uang
tapi waktu yang kau titipkan:
tahun-tahun yang penuh cerita,
dan mimpi-mimpi yang mekar,
seperti bunga mei hua di sudut jendela.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI