Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Angpao Merah

27 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 23 Januari 2025   10:22 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi angpao merah (sumber:freepik/freepik)

di bawah langit yang cerah,
merah merekah melintas tangan kecilmu
seperti rahasia yang tak ingin lepas,
angin membawa harum dupa,
menyentuh kertas yang kau genggam.

ada doa di dalamnya,
tak terucap, tak terlihat,
seperti senyummu yang melengkung pelan
di sela gemuruh petasan
dan langkah-langkah yang menua
menuju meja penuh jeruk mandarin dan kue lapis.

"ini bukan tentang jumlahnya," katamu,
"melainkan tentang apa yang akan kau simpan di dalamnya:
harapan yang baru,
langkah yang ringan,
dan rezeki yang akan mengalir
seperti sungai yang menari di musim semi."

lalu aku melihat,
di sela lipatan angpao merah itu,
bukan sekadar lembaran uang
tapi waktu yang kau titipkan:
tahun-tahun yang penuh cerita,
dan mimpi-mimpi yang mekar,
seperti bunga mei hua di sudut jendela.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun