Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Gengsi di Ujung Jari

19 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi smartphone (sumber:freepik/freepik)

Di tanganmu, sebuah layar
bukan sekadar kaca dan cahaya,
tapi gema status yang kau pikir abadi.
iPhone, begitu kau sebut,
sebuah mantra dalam hiruk-pikuk kota
di mana gengsi menjelma mata uang.

Mereka bilang ini bukan sekadar benda,
tapi bukti bahwa kau ada
di tengah mereka yang berkelas,
meski dompetmu rapuh,
dan utangmu tumbuh
seperti akar pohon yang tak pernah selesai.

Di kafe kecil itu,
kau keluarkan ponselmu perlahan,
bukan untuk berbicara,
tapi untuk bicara tanpa kata,
bahwa kau, meski pas-pasan,
masih bisa berdiri di tengah lingkaran.

Ah, FOMO yang datang seperti bayangan,
mengintai dari layar-layar kecil.
"Kalau mereka punya, mengapa aku tidak?"
Pertanyaan yang kau bisikkan
lebih keras dari doa-doa yang terlupa.

Kita mengejar yang tak terkejar,
bayangan eksklusivitas
yang dijual mahal dalam iklan-iklan sempurna.
Bukan spek yang mereka tawarkan,
tapi ilusi:
hidup lebih indah, lebih berarti, lebih ada.

Kita lupa,
bahwa bahagia tak punya merek.
Bahwa kesuksesan tak datang dari logo.
Tapi kau terus berjalan,
dengan cicilan di punggungmu,
dan mimpi-mimpi yang berat,
berharap esok gengsi itu
bisa menambal lubang di hatimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun