Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Brain Fog dan Gen Z: Ketika Teknologi Menguras Energi Otak

23 November 2024   06:00 Diperbarui: 23 November 2024   06:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial memunculkan fenomena fear of missing out atau FOMO, di mana seseorang merasa cemas jika ketinggalan tren atau momen penting. 

Gen Z yang sangat aktif di media sosial sering merasa tertekan untuk terus mengikuti berita, tren, atau pembaruan dari teman-teman mereka.

Tekanan ini menciptakan stres kronis yang secara tidak langsung memengaruhi kemampuan otak untuk fokus dan bekerja dengan baik.

5. Multitasking Digital

Kebiasaan multitasking digital menjadi tantangan tersendiri bagi Gen Z. Dalam satu waktu, mereka mungkin sedang mengerjakan tugas, mengecek media sosial, mendengarkan musik, dan mengobrol dengan teman.

Meskipun terlihat produktif, multitasking sebenarnya memperlambat kerja otak. Penelitian menunjukkan bahwa otak manusia hanya bisa fokus pada satu tugas dalam satu waktu. 

Ketika dipaksa untuk beralih antara berbagai tugas, otak membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi, sehingga menguras energi dan menurunkan efisiensi.

Dampak Brain Fog pada Kehidupan Gen Z

Jika dibiarkan tanpa penanganan, brain fog dapat memberikan dampak serius, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut beberapa dampak yang dapat dirasakan:

1. Penurunan Produktivitas

Brain fog membuat seseorang sulit untuk fokus dan menyelesaikan tugas. Akibatnya, tugas-tugas sederhana pun memakan waktu lebih lama untuk diselesaikan, yang dapat memengaruhi produktivitas secara keseluruhan.

2. Gangguan Kesehatan Mental

Kondisi ini sering kali dikaitkan dengan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Ketika seseorang merasa tidak mampu berpikir dengan jernih, mereka cenderung merasa frustrasi, yang dapat memperburuk kondisi mental.

3. Penurunan Kesehatan Fisik

Kurang tidur dan stres kronis yang menjadi penyebab brain fog juga berdampak pada kesehatan fisik, seperti penurunan sistem kekebalan tubuh, peningkatan risiko penyakit jantung, dan masalah pencernaan.

4. Kehilangan Keseimbangan Hidup

Brain fog membuat seseorang merasa seperti kehilangan kendali atas hidup mereka. Mereka merasa tidak produktif, tidak puas, dan sulit menemukan waktu untuk menikmati hal-hal yang mereka sukai.

Cara Mengatasi Brain Fog dan "Jam Koma"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun