Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Gaji Naik? Jangan Langsung Naikkan Gaya Hidup, Ini Pertimbangan Pentingnya

4 November 2024   12:00 Diperbarui: 6 November 2024   14:02 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gaji. Sumber: Freepik

Padahal, tidak semua yang terlihat di media sosial mencerminkan kondisi finansial yang sebenarnya.

2. FOMO (Fear of Missing Out)

Ketakutan akan tertinggal atau "ketinggalan zaman" membuat banyak orang rela mengeluarkan uang lebih untuk barang-barang yang mereka anggap keren atau mengikuti tren. 

Sering kali, keputusan ini tidak mempertimbangkan keadaan finansial yang sebenarnya, hanya sekadar agar terlihat setara dengan orang lain.

3. Kenaikan Penghasilan yang Tidak Direncanakan

Banyak orang yang tidak memiliki perencanaan yang baik dalam mengelola kenaikan penghasilan. 

Alih-alih menabung atau berinvestasi, mereka memilih untuk meng-upgrade gaya hidup dengan harapan mendapatkan kepuasan instan.

Namun, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai ketika seseorang buru-buru meningkatkan gaya hidupnya.

Risiko Terburu-Buru Meningkatkan Gaya Hidup

Apabila Anda terburu-buru untuk mengubah gaya hidup tanpa perencanaan keuangan yang matang, berikut adalah beberapa risiko yang mungkin dihadapi:

1. Kesulitan Mempertahankan Gaya Hidup Baru

Meningkatkan gaya hidup berarti menambah pengeluaran, dan hal ini tidak selalu mudah untuk dikendalikan. 

Gaya hidup baru sering kali disertai dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang mungkin sulit diubah jika suatu saat pendapatan menurun atau tidak stabil.

2. Penghasilan yang Selalu Terasa Kurang

Fenomena "lifestyle inflation" adalah ketika setiap kenaikan gaji langsung diikuti dengan kenaikan pengeluaran. 

Ini menciptakan siklus di mana berapapun pendapatan yang Anda terima, akan selalu terasa kurang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun