Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Wakil Rakyat dan Pensiunnya

16 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:07 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wakil Rakyat dan Pensiunnya

Di ujung sidang yang panjang,
seorang anggota DPR tersenyum,
dalam lima tahun tugasnya,
ia telah memetik buah dari pohon yang ditanam sendiri.
Pensiun datang seperti matahari di pagi hari,
menghangatkan tubuhnya yang lelah,
dan terus menyinarinya,
bahkan saat ia tak lagi hadir di gedung itu.

Lalu, apa kabar pegawai negeri?
Mereka menata arsip dari tahun ke tahun,
di antara deretan angka yang tak pernah salah,
mereka menunggu hari tua dengan doa,
mengais sisa hari untuk sepotong roti.

Tapi sang wakil rakyat,
tak perlu menunggu begitu lama.
Pensiun baginya bukan hanya hadiah,
melainkan warisan yang melintas usia.
Jika ia pergi, pensiunnya tinggal,
menunggu istri, menunggu anak,
hingga mereka pun merasa hangat
di bawah matahari yang sama,
dari kerja lima tahun yang berlalu cepat.

Negara tak bertanya lagi,
siapa yang menanggung semua ini,
hanya ada protes yang datang seperti angin,
menyentuh sebentar, hilang seketika.
Di antara ruangan sidang yang kosong,
dunia terus berputar,
dan kita, rakyat yang memilih mereka,
tetap diam, tersenyum getir,
menunggu giliran---
meski tanpa cahaya matahari yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun