Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pajak Orang Kaya

6 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 6 Oktober 2024   18:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pajak Orang Kaya

Orang kaya, kau ada di mana?
Di gedung tinggi, di balik kaca?
Harta bertumpuk, tak tersentuh udara,
sementara di bawah, nasi kian tipis di meja.

Kita berpikir, apa sulitnya?
Patungan sedikit saja, buat orang miskin tertawa.
Katanya ide gila, tapi siapa sangka,
dari riset datang jawabannya:
50 orang kaya setara 50 juta nyawa
Yang tersisa cuma jarak yang tak terjembatani angka.

Pajak, kata mereka,
biar negara mengatur caranya.
81 triliun bisa jadi makan siang,
bisa jadi mimpi mahasiswa yang kini melayang.

Di negeri jauh, orang kaya tak hanya menabung,
mereka membayar, mereka tahu,
ada yang harus dikembalikan,
ada tangan yang butuh genggaman.
Swedia, Prancis, Jerman,
pajak lebih dari setengah kehidupan.

Tapi di sini, kau takut,
kekayaanmu dicuri angin,
dibawa lari ke negeri lain.
Mungkin kau akan pergi,
atau sembunyi di balik angka dan catatan tak berarti.

Tapi kita, tetap menunggu,
dalam lapar yang tak pernah berakhir,
menanti remah jatuh dari meja panjangmu,
sebelum kita lupa bagaimana rasanya kenyang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun