Di era sekarang, semakin mudah bagi kita untuk mengakses berbagai produk keuangan seperti kartu kredit, paylater, atau pinjaman online (pinjol). Banyak orang merasa hidupnya lebih ringan dengan adanya fasilitas ini.Â
Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat risiko besar yang bisa membuat kita terjebak dalam lingkaran utang yang sulit dilepaskan.Â
Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lebih dari 34 juta orang Indonesia telah memiliki akses ke layanan paylater, sementara pengguna pinjol mencapai lebih dari 19 juta orang dengan total pinjaman mencapai Rp5,54 triliun hanya dalam satu bulan di Januari 2024.Â
Angka ini menunjukkan betapa banyaknya orang yang bergantung pada produk keuangan berbasis utang.
Mengapa Kita Rentan Terjebak Utang?
Pinjaman kecil yang awalnya terlihat tidak membebani bisa dengan cepat berubah menjadi masalah besar jika tidak dikelola dengan baik.Â
Banyak orang tergoda mengambil cicilan tanpa memikirkan kemampuan finansial jangka panjang, dan akibatnya, mereka sering kali terperangkap dalam beban utang yang terus bertambah.
Buat Anggaran Sebelum Mengambil Kredit
Langkah pertama yang harus kita lakukan sebelum memutuskan untuk mengambil cicilan adalah membuat anggaran yang jelas.Â
Anggaran ini akan berfungsi sebagai peta keuangan yang menunjukkan seberapa besar pendapatan kita dibandingkan dengan pengeluaran bulanan.Â
Menurut pakar keuangan, cicilan yang sehat tidak boleh melebihi 30% dari penghasilan bulanan.Â
Jika kita melewati batas tersebut, kita akan kesulitan mengelola kebutuhan sehari-hari seperti makan, listrik, tabungan, dan investasi.