Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kelas Menengah di Tepi Jurang

14 September 2024   18:00 Diperbarui: 14 September 2024   18:02 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelas Menengah di Tepi Jurang

kelas menengah itu berjalan
di trotoar sempit,
di antara harga bahan pokok
dan pajak yang tiba-tiba naik.

mereka melihat angka-angka di atas kertas,
melingkar di kepala seperti lingkaran PPN,
batas bawah pengeluaran---
hanya selangkah lagi
menjadi jurang yang siap menelan.

Baca juga: Puisi: Kelas Online

mereka pernah jadi roda
penggerak perekonomian,
tapi kini roda itu berdecit
di tengah perlambatan,
tergeser oleh BBM yang membakar mimpi-mimpi kecil.

kita mengingat mobil-mobil
yang dulu mengkilap,
sekarang terdiam di garasi,
terlupakan,
seperti impian naik ke kelas atas
yang semakin menjauh.

dan mereka,
kelas menengah,
berjalan pelan,
di antara harga yang terus mendaki,
dalam diam,
meraba-raba jalan,
takut tersesat ke kelas rentan miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun