Visi kaya bukan hanya tentang memiliki banyak uang, tetapi juga tentang bagaimana uang tersebut digunakan dan dikelola untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Sebagai contoh, jika visi hidup Anda adalah menjadi seorang dokter, itu adalah cita-cita karir yang jelas.Â
Namun, setelah Anda mencapai posisi tersebut, pertanyaannya adalah apa yang akan Anda lakukan dengan pendapatan yang Anda peroleh dari pekerjaan tersebut?Â
Di sinilah visi kaya berperan. Visi kaya mengharuskan Anda untuk memiliki rencana yang jelas tentang bagaimana mengelola dan memanfaatkan uang yang Anda hasilkan.
Visi Konsumtif vs. Visi Kaya
Salah satu kesalahan umum adalah banyak orang menganggap bahwa visi konsumtif adalah visi kaya.Â
Visi konsumtif adalah target atau pencapaian yang berkaitan dengan kepemilikan barang atau aset, seperti memiliki mobil atau rumah.Â
Setelah bekerja keras untuk mengumpulkan uang, seseorang mungkin berjuang untuk membeli rumah atau mobil, tetapi kenyataannya, ini sering kali membuat pengeluaran mereka meningkat.
Sebagai contoh, jika Anda membeli mobil dengan harga Rp300 juta, meskipun mobil tersebut memberikan kebanggaan dan kenyamanan, pengeluaran Anda akan meningkat secara signifikan.Â
Biaya bahan bakar, servis, pajak, dan penurunan nilai mobil seiring waktu dapat mengurangi nilai investasi Anda.Â
Dalam waktu dua tahun, mobil yang awalnya bernilai Rp300 juta bisa turun menjadi Rp150 juta. Ini adalah contoh dari visi konsumtif---sebuah visi yang jika tercapai, justru bisa mengurangi kekayaan Anda.
Visi kaya yang sejati, di sisi lain, lebih fokus pada pencapaian yang produktif dan berkelanjutan secara finansial.Â