Kelas online ini bervariasi, mulai dari kelas editing, bisnis online, dropshipping, hingga workout dan masak.Â
Fenomena ini dapat dikaitkan dengan peluang besar yang ditawarkan oleh kelas online, di mana content creator dapat memanfaatkan audiens yang telah mereka bangun untuk menghasilkan pendapatan tambahan.
Contoh yang menarik adalah Willy Salim, seorang content creator yang dikenal dengan konten-kontennya yang membagikan uang dan membantu orang miskin.Â
Dengan basis pengikut yang besar di platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, Willy Salim mendirikan Wis Academy, sebuah akademi yang mengajarkan cara menjadi content creator yang sukses.Â
Meskipun beberapa kritik mengatakan bahwa akademi ini mungkin tidak relevan bagi semua kalangan, keberhasilan Willy Salim dalam menarik perhatian masyarakat menunjukkan bahwa kelas online bisa sangat efektif jika dikelola dengan baik.
Tantangan dan Kontroversi Kelas Online
Meskipun banyak kelas online yang menawarkan nilai tambah dan informasi yang bermanfaat, tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga banyak kelas online yang kontroversial.Â
Salah satu masalah utama adalah banyaknya kelas yang hanya berfokus pada penjualan tanpa memberikan nilai tambah yang nyata.Â
Fenomena ini mirip dengan bisnis MLM (Multi-Level Marketing) yang sering kali hanya berputar pada penjualan kursus atau pelatihan tanpa memberikan informasi yang substansial.
Masalah ini dapat membingungkan peserta yang ingin mencari kelas online yang benar-benar bermanfaat.Â
Dengan banyaknya kelas online yang bertebaran, peserta sering kali merasa kesulitan untuk menentukan mana yang benar-benar menawarkan informasi yang relevan dan berkualitas.Â
Akibatnya, peserta bisa merasa muak dengan semua tawaran kelas online yang ada, dan bahkan skeptis terhadap semua jenis kelas online.