Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan jangka waktu hingga 35 tahun mungkin terdengar seperti komitmen finansial yang terlalu panjang untuk dipertimbangkan.Â
Bagi sebagian orang, menunggu hingga masa tua hanya untuk melunasi hutang properti bisa menjadi beban yang terlalu berat.Â
Namun, seberapa menguntungkan atau merugikan sebenarnya mengambil KPR dengan tenor yang sangat panjang ini? Mari kita telaah lebih dalam.
Konteks dan Latar Belakang
Pada saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang merancang aturan baru terkait KPR dengan tenor hingga 35 tahun.Â
Langkah ini diambil untuk mengatasi backlog (selisih antara permintaan dan persediaan rumah) hingga mencapai nol pada tahun 2045.Â
Backlog tersebut terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan harga properti yang semakin tinggi.
Skema KPR dengan tenor yang panjang ini sebetulnya merupakan adopsi dari praktik yang telah terbukti sukses di Jepang.Â
Dengan harapan dapat mengurangi beban pemohon KPR dan memfasilitasi kepemilikan rumah bagi lebih banyak orang, pemerintah Indonesia memutuskan untuk merangkul konsep ini.
Namun, sebelum memutuskan apakah akan mengambil KPR dengan tenor yang panjang, penting untuk memahami secara menyeluruh keuntungan dan kerugian yang terkait.
Keuntungan KPR 35 Tahun
Pertama-tama, mari kita telaah keuntungan dari KPR dengan tenor 35 tahun. Salah satu keuntungan utamanya adalah angsuran bulanan yang lebih rendah dibandingkan dengan KPR dengan tenor yang lebih pendek.Â
Dengan angsuran bulanan yang lebih rendah, individu atau keluarga dapat mengalokasikan sisa uang mereka untuk keperluan lain, seperti pendidikan anak, tabungan pensiun, atau investasi jangka panjang.
Selain itu, KPR 35 tahun juga memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki penghasilan terbatas untuk memiliki rumah dengan harga yang lebih tinggi.Â
Dengan jangka waktu yang panjang, jumlah angsuran bulanan dapat diprediksi menjadi lebih terjangkau bagi mereka yang masih dalam tahap awal karir atau memiliki penghasilan yang belum stabil.
Kerugian KPR 35 Tahun
Namun, seperti halnya dengan setiap keputusan keuangan, ada juga kerugian yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kerugian utama dari KPR 35 tahun adalah total bunga yang harus dibayarkan pada akhirnya.Â
Meskipun angsuran bulanan lebih rendah, bunga yang dibayarkan selama 35 tahun dapat menjadi jumlah yang signifikan, dan pada akhirnya, rumah tersebut mungkin membayar dua kali lipat atau lebih dari harga awalnya.
Selain itu, waktu lunas yang lama juga dapat menjadi beban psikologis bagi banyak individu.Â
Membayangkan masih memiliki hutang rumah ketika memasuki masa pensiun mungkin menjadi sumber kecemasan bagi beberapa orang.
Simulasi KPR 35 Tahun
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana KPR 35 tahun beroperasi dalam kehidupan nyata, mari kita lihat beberapa simulasi.Â
Misalkan seseorang memutuskan untuk membeli rumah seharga 1 miliar rupiah dengan KPR 35 tahun.Â
Dengan suku bunga yang umum pada saat ini, mereka mungkin harus membayar sekitar 5 juta rupiah per bulan.Â
Namun, pada akhirnya, mereka akan membayar total bunga sekitar 1 miliar rupiah lagi, menjadikannya pembelian yang sangat mahal.
Strategi dan Alternatif
Bagi mereka yang masih meragukan masa depan finansial mereka atau ingin menghindari beban bunga yang tinggi, ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan.
Salah satunya adalah membeli rumah secara tunai. Meskipun ini memerlukan pengumpulan dana yang besar di awal, namun akan memberikan kebebasan finansial tanpa harus terikat dengan cicilan jangka panjang.Â
Selain itu, pembelian langsung dari pengembang dengan skema cicilan tanpa bunga juga bisa menjadi pilihan yang menarik.
Jika memilih untuk mengambil KPR jangka panjang, penting untuk memilih bunga yang rendah dengan masa fix yang panjang. Dengan demikian, risiko kenaikan suku bunga di masa mendatang bisa diminimalkan.
Meningkatkan Nilai Investasi
Meskipun terlibat dalam KPR jangka panjang, tidak berarti kita harus menunggu hingga lunas untuk mendapatkan manfaat finansial dari kepemilikan rumah.
Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah melakukan pelunasan dipercepat.Â
Dengan mengalokasikan sebagian dari penghasilan tambahan atau bonus untuk membayar cicilan lebih awal, kita bisa menghemat jumlah bunga yang harus dibayarkan secara keseluruhan.
Selain itu, rumah yang dimiliki juga bisa dijadikan sebagai aset investasi.Â
Dengan merawat dan memperbaiki rumah secara berkala, nilai properti bisa meningkat seiring dengan waktu.Â
Kemudian, jika dijual di masa mendatang, keuntungan dari kenaikan nilai properti bisa digunakan untuk melunasi sisa cicilan KPR atau sebagai modal untuk investasi lainnya.
Pertimbangan Memilih KPR
Dalam mengambil keputusan tentang KPR dengan tenor yang panjang, penting untuk mempertimbangkan secara matang situasi keuangan pribadi, proyeksi masa depan, dan risiko yang terkait.
Keputusan ini tidak boleh diambil secara gegabah, melainkan setelah mempertimbangkan semua faktor yang relevan.Â
Jika dipersiapkan dengan matang dan dikelola dengan bijaksana, KPR jangka panjang bisa menjadi salah satu strategi keuangan yang menguntungkan dalam mencapai tujuan kepemilikan rumah.
Namun, penting juga untuk menyadari bahwa setiap keputusan finansial memiliki risiko dan konsekuensi yang terkait.Â
Oleh karena itu, konsultasikan dengan ahli keuangan atau perencana keuangan independen sebelum membuat keputusan penting tentang KPR jangka panjang.
Kesimpulan
KPR dengan tenor hingga 35 tahun mungkin menjadi pilihan yang menarik bagi sebagian orang yang ingin memiliki rumah namun terkendala oleh keterbatasan keuangan.Â
Namun, keputusan ini harus diambil setelah pertimbangan matang dan dengan pemahaman yang baik akan keuntungan dan risiko yang terkait.
Dengan strategi yang tepat dan manajemen keuangan yang bijaksana, KPR jangka panjang bisa menjadi langkah yang cerdas dalam mencapai tujuan kepemilikan rumah.Â
Namun, jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan alternatif lain dan berbicara dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan yang besar dan mempengaruhi keuangan jangka panjang Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H