Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pandai Mengelola Uang ala Orang Cina: Berpikir Jangka Panjang

23 Februari 2024   18:00 Diperbarui: 23 Februari 2024   19:10 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi orang cina. sumber: freepik

Pernahkah Anda merasa pusing ketika uang gaji yang Anda terima menghilang begitu cepat, sedangkan hari gajian berikutnya masih cukup jauh? 

Situasi keuangan yang serba sulit ini seringkali menjadi masalah yang dihadapi banyak orang, terutama di zaman yang serba mahal ini. 

Namun, orang Cina telah lama dikenal sebagai ahli dalam mengatur keuangan mereka untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik. 

Bagaimana cara mereka melakukannya? Apa rahasia di balik keberhasilan finansial mereka? 

Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kebijaksanaan finansial ala orang Cina.

1. Hidup Secara Sederhana

Salah satu ciri khas keluarga orang Cina dalam mengatur keuangan adalah hidup secara sederhana. Mereka cenderung memasak makanan di rumah daripada membeli makanan jadi di warung atau restoran. 

Saat jam makan tiba, seluruh anggota keluarga berkumpul untuk makan bersama, memperkuat ikatan keluarga. 

Menu makanan sederhana seperti nasi dengan tahu dan tempe sudah mencukupi bagi mereka, dengan variasi sesekali memasak daging sebagai hiburan khusus. 

Membawa bekal makanan dari rumah juga menjadi kebiasaan, menghemat pengeluaran keluarga secara signifikan. 

Prinsip hidup sederhana ini membantu mereka mengelola pengeluaran sehari-hari dengan efisien dan memastikan bahwa uang yang mereka miliki digunakan dengan bijaksana.

Namun, hidup sederhana bukan hanya sebatas soal makanan. Orang Cina juga cenderung memilih gaya hidup yang tidak boros. 

Mereka tidak tergoda oleh gaya hidup konsumtif yang seringkali menghabiskan uang untuk barang-barang atau pengalaman yang sebenarnya tidak perlu. 

Mereka lebih memilih untuk mengalokasikan uang mereka untuk hal-hal yang benar-benar penting dan memiliki nilai jangka panjang.

2. Berani Membayar Mahal untuk Kualitas Terjamin

Meskipun hidup sederhana, orang Cina tidak takut untuk membeli barang dengan harga mahal asalkan kualitasnya terjamin. 

Mereka melihat pembelian barang berkualitas sebagai investasi jangka panjang, karena barang tersebut cenderung mempertahankan nilai jualnya. 

Membeli barang mahal bukanlah pemborosan, melainkan langkah untuk mengamankan keuangan di masa depan. Mereka tidak hanya melihat nilai dari barang yang dibeli saat ini, tetapi juga potensi nilai di masa mendatang. 

Hal ini mencerminkan sikap bijaksana dalam pengelolaan keuangan, di mana mereka mempertimbangkan aspek investasi dari setiap pembelian yang mereka lakukan.

Selain itu, orang Cina juga cenderung memiliki pendekatan yang lebih kalkulatif dalam memilih barang yang akan mereka beli. 

Mereka tidak hanya mempertimbangkan harga barang, tetapi juga memperhitungkan nilai jangka panjangnya. 

Barang yang berkualitas dan tahan lama seringkali dipilih meskipun harganya lebih tinggi, karena mereka menganggap hal ini sebagai investasi yang akan menguntungkan mereka di masa depan. 

Dengan demikian, mereka dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu untuk perbaikan atau penggantian barang dalam jangka waktu yang singkat.

3. Disiplin dalam Menabung

Orang Cina dikenal sebagai ahli dalam menabung. Mereka menyisihkan minimal 50% dari pendapatan mereka untuk ditabung, bahkan ada yang menabung lebih dari separuh pendapatannya. 

Menabung menjadi keharusan, dan tabungan ini biasanya digunakan untuk kebutuhan mendesak atau investasi jangka panjang. 

Disiplin ini tercermin dalam kebiasaan mereka untuk secara konsisten menabung setiap bulan tanpa gagal. Mereka menyadari pentingnya memiliki tabungan sebagai cadangan dana darurat dan untuk merencanakan masa depan mereka.

Selain itu, orang Cina juga cenderung memiliki sikap yang bijaksana dalam mengelola tabungan mereka. Mereka tidak hanya menabung untuk keperluan sekarang, tetapi juga untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. 

Mereka memiliki kesadaran akan pentingnya merencanakan keuangan jangka panjang dan memastikan bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka di masa mendatang. 

Dengan cara ini, mereka dapat mengurangi risiko finansial dan merasa lebih aman dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi.

4. Tidak Pernah Berutang

Mayoritas orang Cina tidak pernah berutang. Mereka menghindari utang dan lebih memilih untuk membeli barang secara tunai dengan menggunakan tabungan yang telah mereka kumpulkan. 

Bahkan jika terpaksa meminjam, mereka berkomitmen untuk segera melunasi utang tersebut, didukung oleh seluruh keluarga. 

Sikap ini mencerminkan prinsip kehati-hatian dan keberanian dalam mengelola keuangan. Dengan menghindari utang, mereka dapat mengurangi risiko finansial dan merasa lebih tenang dalam mengelola keuangan mereka.

Selain itu, dengan tidak berutang, mereka juga dapat menghindari beban bunga dan biaya tambahan lainnya yang seringkali terkait dengan utang. 

Dengan demikian, mereka dapat menghemat uang dan mengalokasikannya untuk hal-hal yang lebih penting, seperti menabung atau berinvestasi. 

Selain itu, dengan tidak berutang, mereka juga dapat menjaga reputasi keuangan mereka yang baik, yang dapat bermanfaat bagi mereka di masa mendatang ketika mereka membutuhkan akses ke fasilitas kredit atau pinjaman lainnya.

5. Mendidik Anak-anak tentang Nilai Uang

Menghargai uang adalah hal yang dipahami sejak dini dalam keluarga orang Cina. Anak-anak diajak untuk bekerja di usaha keluarga sejak kecil, mengajarkan mereka pentingnya mengelola uang dan berbisnis. 

Ini membekali mereka dengan pengetahuan dan pengalaman yang berharga untuk masa depan mereka. 

Selain itu, anak-anak juga diajarkan untuk memiliki sikap yang bijaksana dalam mengelola uang mereka sendiri. 

Mereka diajarkan untuk menyisihkan sebagian dari uang yang mereka terima untuk ditabung atau diinvestasikan, dan untuk tidak menghabiskannya secara boros untuk hal-hal yang tidak perlu.

Dengan mendidik anak-anak tentang nilai uang sejak dini, orang tua orang Cina dapat membantu mereka mengembangkan sikap yang bijaksana dalam mengelola keuangan mereka sendiri di masa depan. 

Mereka belajar untuk menghargai uang dan memperlakukannya dengan bijaksana, sehingga mereka dapat menjadi lebih mandiri secara finansial dan mampu mengelola keuangan mereka sendiri ketika mereka dewasa nanti.

6. Tawar-Menawar

Proses tawar-menawar merupakan bagian dari budaya orang Cina, baik di pasar tradisional maupun di supermarket. 

Mereka melihat tawar-menawar bukan hanya sebagai cara untuk mendapatkan harga murah, tetapi juga sebagai seni negosiasi yang memberi kepuasan bagi kedua belah pihak. 

Dalam proses tawar-menawar, mereka belajar untuk mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan harga yang ditawarkan oleh penjual, dan mencari kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Namun, tawar-menawar bagi orang Cina bukan hanya soal mencari harga yang murah, tetapi juga tentang seni negosiasi. 

Mereka belajar untuk mempertimbangkan nilai barang yang mereka beli dan menentukan harga yang adil berdasarkan itu. Mereka tidak hanya fokus pada harga yang murah, tetapi juga pada kualitas barang dan nilai jangka panjangnya. 

Dengan demikian, mereka dapat melakukan tawar-menawar dengan bijaksana dan mendapatkan kesepakatan yang baik bagi kedua belah pihak.

Dalam konteks bisnis, kemampuan untuk melakukan tawar-menawar dengan baik juga merupakan keterampilan yang sangat berharga bagi orang Cina.

 Mereka belajar untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka, dan menawarkan produk atau layanan yang sesuai dengan itu. 

Mereka juga belajar untuk memahami pasar dan pesaing mereka, dan menentukan strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan. Dengan demikian, mereka dapat mencapai kesuksesan dalam bisnis mereka dan menghasilkan keuntungan yang stabil dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Dalam mengungkap keberhasilan finansial orang Cina, kita dapat melihat bahwa keberhasilan mereka dalam mengelola keuangan tidaklah terjadi begitu saja. 

Hal itu merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor, termasuk hidup secara sederhana, berani membayar mahal untuk kualitas, disiplin dalam menabung, menghindari utang, mendidik anak-anak tentang nilai uang, dan kemampuan untuk melakukan tawar-menawar dengan bijaksana.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, siapa pun dapat belajar dari kebijaksanaan finansial orang Cina dan mencapai keuangan yang lebih sehat dan stabil di masa depan. 

Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan finansial bukanlah hal yang mustahil dicapai, tetapi merupakan hasil dari kesadaran, disiplin, dan kerja keras dalam mengelola keuangan kita. 

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ini dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat mencapai keuangan yang lebih baik dan meraih masa depan yang lebih cerah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun