Sebagai contoh, dalam sektor riset dan pengembangan, permintaan terhadap lulusan S3 bisa jadi terbatas.Â
Hal ini dapat disebabkan oleh faktor ekonomi, sumber daya yang terbatas, atau fokus pada kebutuhan praktis di dunia industri.Â
Dengan kata lain, meskipun riset dan pengembangan penting untuk kemajuan suatu bangsa, namun kurangnya integrasi antara dunia akademis dan industri mungkin menjadi salah satu hambatan.
Revaluasi Pendidikan Tinggi: Solusi untuk Menciptakan Keseimbangan
Penting untuk menyikapi isu ini sebagai panggilan untuk merevaluasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia secara keseluruhan.Â
Menariknya, solusinya mungkin bukan hanya pada meningkatkan minat terhadap S2 dan S3, tetapi juga pada pemahaman yang lebih mendalam terkait kebutuhan pasar kerja dan industri di Indonesia.
Pemerintah dapat memainkan peran sentral dalam mengelaborasi kebijakan pendidikan yang lebih selektif.Â
Salah satu pendekatan adalah dengan memprioritaskan bidang-bidang yang memang membutuhkan lulusan S2 dan S3.Â
Ini dapat mencakup bidang-bidang seperti teknologi tinggi, ilmu kedokteran, energi terbarukan, dan sektor industri lainnya yang membutuhkan keahlian tingkat lanjut.
Pentingnya Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar dan Menengah
Sementara itu, rendahnya minat terhadap S2 dan S3 tidak boleh mengaburkan urgensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.Â
Meskipun telah terjadi peningkatan seiring berjalannya waktu, masih ada tantangan besar terkait angka anak yang belum sekolah di Indonesia. Inilah akar dari permasalahan pendidikan di Indonesia yang harus segera diatasi.
Kualitas pendidikan dasar dan menengah menciptakan dasar yang kuat untuk perkembangan dan pertumbuhan individu, sekaligus menyediakan bakat-bakat yang dibutuhkan oleh industri dan sektor lainnya.Â