Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

War of Talent: Strategi Mencari dan Menjaga Karyawan Berkualitas di Era Kompetitif

18 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 18 Januari 2024   10:53 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi talent. sumber: freepik

Dalam dinamika bisnis yang terus berkembang, pencarian dan pengembangan talenta telah menjadi fokus utama bagi perusahaan yang ingin mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. 

Istilah "talent" bukan lagi sekadar sebutan untuk karyawan biasa; ia mencakup individu yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan khusus yang memberikan nilai tambah pada organisasi. 

Dalam buku "The Talent Delusion" karya Thomas Chamorro-Premuzic, kita dihadapkan pada suatu perjalanan untuk memahami mitos seputar talenta dan bagaimana mencari, merawat, serta mengembangkannya di lingkungan perusahaan.

Definisi Talent: Membongkar Konsep Karyawan Berkualitas

Pertama-tama, kita perlu merinci konsep talenta dan menyoroti perbedaan kinerja antarindividu. 

Konsep Pareto, yang menyatakan bahwa 20% karyawan berkontribusi pada 80% hasil, memberikan pandangan awal. 

Namun, penting untuk diingat bahwa keunggulan di satu bidang tidak selalu menjamin keunggulan di bidang lain. 

Seiring dengan itu, buku ini membawa kita ke dalam dunia tiga komponen kunci talenta: likability, ability, dan willingness.

Likability melibatkan kemampuan seseorang untuk berkolaborasi dan bekerja sesuai harapan, menciptakan hubungan yang positif di lingkungan kerja. 

Ability mencakup keahlian, pengalaman, dan kemampuan pemecahan masalah yang mendalam. 

Sementara willingness berkaitan dengan ambisi, motivasi, dan kecocokan dengan budaya perusahaan. 

Dengan memahami dan menilai ketiga komponen ini, manajemen dapat mengidentifikasi karyawan potensial yang dapat memberikan dampak positif pada perusahaan.

Kesulitan Mencari Karyawan yang Tepat: Tantangan dan Solusinya

Proses pencarian karyawan yang tepat tidak selalu mulus, dan buku ini menggali penyebab utama kesulitan tersebut. Salah satu masalah utama adalah deskripsi pekerjaan yang tidak jelas. 

Banyak perusahaan tidak tahu jenis karyawan seperti apa yang mereka cari. 

Ini dapat menyebabkan kebingungan dalam memilih kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Solusinya adalah menguraikan secara jelas dan spesifik apa yang diinginkan perusahaan dari kandidat.

Kesulitan kedua adalah kurangnya pengukuran yang jelas dalam proses rekrutmen, terutama pada posisi manajerial. Banyak perusahaan mengandalkan serangkaian wawancara tanpa tes yang objektif. 

Solusinya adalah mengimplementasikan pengukuran yang lebih mendalam, termasuk tes psikologis dan simulasi tugas yang dapat menilai keterampilan langsung yang diperlukan.

Kesulitan ketiga adalah dalam perang mencari kandidat terbaik. Dengan fenomena "War for Talent," persaingan semakin sengit. 

Namun, buku ini menyoroti bahwa meskipun perusahaan bersaing untuk menarik bakat, banyak karyawan tidak puas dengan pekerjaan mereka saat ini. 

Dalam hal ini, perusahaan dapat memfokuskan upaya mereka pada meningkatkan kepuasan dan keterlibatan karyawan yang sudah ada.

Misteri War for Talent: Kondisi dan Tantangan

Buku ini menjelaskan tiga alasan munculnya fenomena War for Talent. 

Pertama, epidemic of disengagement, di mana mayoritas pekerja di berbagai belahan dunia tidak merasa puas atau bersemangat dengan pekerjaan mereka. 

Ini menciptakan situasi di mana perusahaan harus berlomba-lomba untuk menarik karyawan yang sedang mencari tantangan baru.

Kedua, banyak karyawan masuk dalam kategori passive job seekers. Mereka mungkin tidak aktif mencari pekerjaan baru, tetapi akan mempertimbangkan tawaran yang menarik jika ada. 

Ini menandakan bahwa potensi bakat tidak selalu ditemukan di antara pencari pekerjaan aktif, tetapi juga di kalangan karyawan yang sudah bekerja.

Ketiga, semakin banyak individu yang tertarik untuk menjadi wirausaha. Ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya pilihan karir, perusahaan harus menawarkan lebih dari sekadar gaji dan fasilitas untuk menarik dan mempertahankan bakat terbaik.

Motivasi dan Dampak: Kunci Keberhasilan Pekerja

Buku ini mendorong kita untuk menggali lebih dalam tentang motivasi seseorang dalam bekerja. 

Jika seseorang merasa produktif, berguna, dan tahu bahwa pekerjaannya memiliki dampak positif, maka mereka cenderung memiliki motivasi yang tinggi. 

Kesadaran akan dampak positif yang dihasilkan dari pekerjaan dapat menjadi pendorong utama untuk meningkatkan keterlibatan dan kinerja karyawan.

Selain itu, buku ini merinci bahwa mengidentifikasi bakat yang sesuai dengan visi dan nilai perusahaan sangat penting. 

Pemimpin perusahaan harus melibatkan diri dalam proses rekrutmen untuk memastikan bahwa karyawan baru tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang diperlukan tetapi juga sejalan dengan budaya perusahaan.

Membangun Perusahaan Unggul melalui Pengembangan Talenta

Dalam pandangan jangka panjang, bukan hanya tentang merekrut talenta, tetapi juga tentang membina dan mengembangkannya. 

Proses onboarding yang baik, pelatihan berkelanjutan, dan pengembangan karir dapat membantu memastikan bahwa bakat yang sudah ada tetap terlibat dan berkembang.

Pentingnya memberikan umpan balik dan dukungan terus-menerus untuk membantu karyawan mengatasi tantangan dan mencapai potensi penuh mereka tidak boleh diabaikan. 

Strategi pengembangan talenta yang terencana dapat menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai, didukung, dan memiliki peluang nyata untuk tumbuh.

Kesimpulan: Meningkatkan Keberhasilan melalui Pemahaman Talent

Dalam mengungkap misteri talenta, buku "The Talent Delusion" memberikan pandangan mendalam tentang kompleksitas dan tantangan dalam mencari, merekrut, dan mengembangkan karyawan berkualitas. 

Dengan memahami konsep talenta secara holistik, perusahaan dapat merancang strategi rekrutmen yang lebih efektif dan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.

Tantangan dalam mencari karyawan yang tepat tidak dapat diabaikan, namun solusi dan pendekatan yang tepat dapat membimbing perusahaan menuju pemilihan dan pengembangan bakat yang optimal. 

Dengan menjadikan talenta sebagai fokus utama, perusahaan dapat membangun fondasi yang kokoh untuk meraih keunggulan kompetitif di pasar yang semakin kompleks dan dinamis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun