Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Peran Ayah: Meresapi Dampak Fatherlessness pada Kasus Kekerasan Anak

17 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 17 Desember 2023   18:35 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kekerasan pada anak. sumber: freepik

Kesejahteraan anak-anak adalah cermin keberhasilan suatu masyarakat. 

Namun, saat ini, kita dihadapkan pada fenomena yang menghancurkan dan meresahkan: maraknya kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak kecil. 

Perilaku agresif pada usia dini menjadi berita utama di televisi maupun di media sosial, menandakan adanya masalah serius yang memerlukan perhatian bersama.

Peningkatan kasus kekerasan di kalangan anak-anak menandai sebuah tantangan serius yang memerlukan pemahaman mendalam terhadap akar permasalahan dan solusi yang terintegrasi. 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anak-Anak pada Usia Dini

Pertama-tama, mari kita memahami lebih dalam faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi anak-anak pada usia dini untuk terlibat dalam tindakan kekerasan. 

Kurangnya kesadaran dan pemahaman anak terkait ekspresi emosi serta pengelolaan emosi menjadi aspek kunci. 

Pada usia ini, anak-anak masih dalam tahap perkembangan di mana mereka belum sepenuhnya dapat mengenali dan mengatasi emosi dengan baik. 

Peran orang tua, khususnya Ayah dan Ibu, serta lingkungan menjadi sangat penting dalam membimbing mereka melalui proses ini.

Selain itu, nilai-nilai kemanusiaan, penghargaan, dan empati perlu ditanamkan sejak dini. Pendidikan moral dan etika pada usia dini dapat membentuk dasar karakter yang kuat. 

Keluarga dan lingkungan sekitar anak harus menciptakan suasana yang mendukung pertumbuhan positif anak-anak.

Peran Lingkungan dan Media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun