Dipagi hari bapakku pergi ke sawah
Siangnya bekerja sebagai buruh di pabrik plastik
Ibuku hanya penjahit sarung
Beliau menerima orderan dari pabrik
Yang enggan membayar gaji sesuai undang-undang
Seperti anak petani lainya
Aku hanya bisa masuk perguruan tinggi negeri
Yang biayanya relatif terjangkau
Namun tak semua anak petani desa seberuntung aku
Kebanyakan teman-temanku hanya tamatan SMA
Kemudian menjadi petani atau buruh pabrik
Dengan gaji yang rendah tak sesuai undang-undang
Tak semua mahasiswa bisa nongkrong di cafe
Minum cafe latte dan menatap layar laptop
Minum kopi sasetan di warung pun aku tak bisa
Baju kuliahku adalah seragam pabrik bapakku
Tas dan sepasang sepatu ku beli di pasar loak
Yah aku sering dicemooh seperti buruh pabrik
Hidup frugal living?
Omong kosong macam apa itu?
Ku ingin seperti teman-temanku
Naik motor keliling kota-kota
Pergi ke berbagai tempat yang viral
Posting foto seru dengan iPhone keluaran terbaru
Dan menikmati secangkir kopi susu bergambar bunga
Hidupku sudah ugal-ugalan
Gak usah sok hidup frugal
Banyak yang hidup ugal-ugalan di desa
Pagi makan nasi malam makan indomie
Kami tak peduli siapa yang memimpin
Kelompok kiri atau kanan sama saja
Kami hanya ingin bahagia dan sejahtera
Seperti di film dan drama korea
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H