Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengelola Dana Investasi: Antara Terkonsentrasi atau Diversifikasi?

26 November 2023   18:00 Diperbarui: 26 November 2023   19:31 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi investasi. sumber: freepik

Dengan pertanyaan ini, kita akan memandu perjalanan eksplorasi ini lebih jauh, menelusuri simulasi, manajemen risiko, dan strategi diversifikasi yang dapat membimbing Anda dalam membangun fondasi investasi yang kokoh.

ilustrasi investasi saham. sumber: freepik
ilustrasi investasi saham. sumber: freepik

Terkonsentrasi pada Saham: Keberanian dan Risiko yang Tinggi

Opsi pertama yang mungkin muncul dalam pikiran adalah mengalokasikan seluruh modal sebesar Rp100.000.000 pada satu instrumen, contohnya, saham perusahaan besar seperti Bank Central Asia (BCA). 

Ini adalah langkah yang berani, dan jika berhasil, keuntungan potensialnya juga tinggi. Namun, perlu diingat bahwa tingkat risikonya pun setara dengan potensi keuntungan yang tinggi.

  1. Potensi Keuntungan Besar: Jika harga saham BCA mengalami kenaikan, keuntungan yang diperoleh pun besar. Keuntungan saham biasanya lebih tinggi daripada instrumen investasi lainnya.

  2. Risiko Kehilangan Modal: Namun, risiko yang perlu dihadapi juga tinggi. Saat pasar saham turun, nilai investasi dapat merosot secara signifikan, bahkan hingga seluruh modal hilang.

  3. Risiko Sistematis: Terkonsentrasi pada satu saham juga membawa risiko sistematis, yaitu risiko pasar yang sulit dihindari seperti resesi ekonomi atau gejolak pasar global.

Diversifikasi Portofolio: Mengelola Risiko dengan Bijak

Opsi kedua adalah diversifikasi portofolio, yang dapat membantu mengelola risiko dengan menyebar investasi pada berbagai instrumen keuangan. Dengan membagi modal sebesar Rp100.000.000 ke dalam beberapa jenis investasi, kita dapat meminimalkan dampak buruk dari fluktuasi pasar.

  1. Diversifikasi Aset: Sebagai contoh, alokasi Rp35.000.000 untuk saham, Rp35.000.000 untuk obligasi pemerintah, dan Rp30.000.000 untuk reksadana pasar uang dapat menciptakan portofolio yang lebih stabil.

  2. Manajemen Risiko: Meskipun nilai investasi mungkin turun, risiko kehilangan seluruh modal dapat dihindari. Obligasi pemerintah memberikan kestabilan, sementara reksadana pasar uang dapat memberikan likuiditas yang dibutuhkan.

  3. Risiko Unsystematic: Diversifikasi juga membantu mengelola risiko unsystematic, yang terkait dengan perubahan khusus pada perusahaan atau sektor tertentu.

Risiko Investasi Terkonsentrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun