Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ekonomi Biru sebagai Pendorong Utama Pertumbuhan Indonesia

15 November 2023   18:00 Diperbarui: 16 November 2023   08:30 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ekonomi biru. (Sumber: Freepik)

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kekayaan alam yang melimpah, berada pada persimpangan penting menuju status negara maju. 

Dalam menghadapi sejumlah tantangan ekonomi seperti ancaman inflasi, normalisasi anggaran, dan ketidakpastian global, Indonesia perlu mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk tetap menjadi pemain utama di panggung ekonomi global. 

Salah satu solusi yang tengah menjadi sorotan adalah potensi besar ekonomi biru yang terkandung dalam kekayaan maritim.

Darurat Sumber Pertumbuhan Baru

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian serius. 

Proyeksi tahun 2036 menunjukkan potensi Indonesia masuk ke kategori negara berpendapatan tinggi, tetapi untuk mencapainya, diperlukan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,7 persen setiap tahunnya. 

Gejolak ekonomi global dan gangguan rantai pasok makanan semakin memperumit situasi.

Pentingnya mencari sumber pertumbuhan baru menjadi sorotan, dan dalam konteks ini, potensi kekayaan maritim Indonesia muncul sebagai harapan yang patut dieksplorasi lebih lanjut. 

Meskipun kontribusinya terhadap perekonomian masih kurang dari tiga persen, kekayaan laut Indonesia memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dioptimalkan.

ilustrasi ikan yang melimpah. (Sumber: Freepik)
ilustrasi ikan yang melimpah. (Sumber: Freepik)

Kekayaan Maritim sebagai Harapan

Pertanyaannya, apakah potensi ini cukup untuk mengangkat Indonesia menuju negara maju? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun