Pada masa modern yang penuh dengan teknologi dan akses internet, banyak aspek kehidupan telah mengalami perubahan signifikan. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah cara masyarakat mengakses dan menggunakan layanan keuangan.Â
Salah satu inovasi terbaru dalam sektor keuangan adalah pinjaman online atau yang sering disebut sebagai pinjol.Â
Fenomena ini telah memudahkan banyak orang untuk mendapatkan akses ke dana cepat tanpa perlu melalui prosedur yang rumit seperti yang biasa terjadi di bank konvensional.
Namun, di balik kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh pinjol, ada fenomena yang semakin meresahkan, yaitu fenomena gagal bayar atau yang sering disebut sebagai "galbay."Â
Fenomena ini tidak hanya berdampak pada tingkat korporasi, tetapi juga menjangkau individu, dan yang paling merasa dampaknya adalah masyarakat umum yang terjebak dalam perangkap utang yang semakin sulit untuk keluar.
Mengungkap Akar Masalah Galbay
Untuk memahami fenomena galbay dengan lebih mendalam, penting untuk mengidentifikasi akar masalahnya.Â
Sejumlah faktor utama berkontribusi pada maraknya gagal bayar dalam pinjaman online di Indonesia.
1. Mudahnya Akses Pinjaman Online
Salah satu penyebab utama fenomena galbay adalah mudahnya akses ke pinjaman online.Â
Dengan aplikasi seluler dan koneksi internet yang meluas, siapa pun yang memiliki smartphone dapat mengajukan pinjaman dalam hitungan menit.Â
Tidak perlu lagi mengunjungi bank atau menghadiri pertemuan fisik dengan petugas bank.Â