Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kebijakan Impor Beras, Solusi atau Ancaman bagi Petani?

18 Oktober 2023   18:00 Diperbarui: 23 Oktober 2023   09:04 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buruh borongan asal Ngawi sedang memanen padi di Desa Pelem Gadung, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (1/3/2023). (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumsi beras tertinggi di dunia, selalu memantau perubahan harga beras dengan cermat. 

Harga beras adalah masalah penting yang memengaruhi sebagian besar masyarakat, terutama para petani yang menghasilkannya. 

Kenaikan harga beras sering kali menjadi topik perdebatan sengit di masyarakat, terutama tentang apakah kenaikan harga beras di tingkat konsumen benar-benar menguntungkan para petani yang menjadi produsen utama. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang dampak kenaikan harga beras pada petani Indonesia, serta melihat fakta dan data terkait isu ini.

ilustrasi petani padi. (Sumber: Freepik/tawatchai07)
ilustrasi petani padi. (Sumber: Freepik/tawatchai07)

Kenaikan Harga Beras di Tingkat Konsumen

Sebelum kita memahami dampak kenaikan harga beras pada petani, mari kita terlebih dahulu memahami dinamika kenaikan harga tersebut. 

Harga beras di tingkat konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk produksi, permintaan, dan kebijakan pemerintah. 

Peningkatan harga bisa disebabkan oleh kelangkaan pasokan, perubahan cuaca, fluktuasi mata uang, atau bahkan spekulasi pasar. 

Dalam beberapa kasus, harga beras dapat melonjak secara signifikan dalam waktu singkat.

Namun, jika kita memeriksa kenaikan harga beras di Indonesia dari tahun ke tahun, kita melihat bahwa kenaikan tersebut sebenarnya cukup terkendali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun