Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Apakah Utang Bisa Diwariskan? Membedah Aturan dan Realitasnya

27 September 2023   06:00 Diperbarui: 27 September 2023   06:23 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi warisan rumah. sumber: freepik

Hutang adalah bagian yang tidak terhindarkan dari kehidupan finansial kita. 

Dalam banyak situasi, hutang bisa menjadi alat yang berguna untuk mencapai tujuan keuangan, seperti membeli rumah atau pendidikan yang lebih tinggi. 

Namun, jika tidak dikelola dengan baik, hutang juga bisa menjadi sumber stres dan masalah keuangan yang serius. 

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang arti hutang, aturan, dan regulasi yang mengaturnya, serta strategi langkah demi langkah untuk mengelola hutang dan mencegah terjerat hutang yang berkepanjangan.

Pengertian Hutang

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang mengelola hutang, mari kita memahami konsep dasar dari hutang itu sendiri. 

Hutang adalah jumlah uang yang dipinjam oleh seseorang atau entitas tertentu dari pihak lain dengan janji untuk mengembalikannya dalam jangka waktu tertentu dengan tambahan bunga atau biaya lainnya. 

Hutang dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk lembaga keuangan seperti bank atau lembaga pinjaman online (pinjol), teman, keluarga, atau bahkan kewajiban pajak.

ilustrasi warisan rumah. sumber: freepik
ilustrasi warisan rumah. sumber: freepik

Apakah Hutang Bisa Diwariskan?

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah hutang bisa diwariskan kepada ahli waris. Jawabannya tergantung pada peraturan hukum di negara Anda. 

Di beberapa negara, aturan hukum memungkinkan hutang untuk diwariskan kepada ahli waris. 

Misalnya, dalam hukum perdata Indonesia, 

Pasal 833 dan 1100 mengindikasikan bahwa hutang dapat dialihkan kepada ahli waris. 

Hal yang serupa juga terdapat dalam hukum Islam, di mana kewajiban membayar hutang ditempatkan di atas pembagian harta warisan. 

Ini berarti bahwa kewajiban membayar hutang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum harta warisan dibagikan kepada ahli waris.

Namun, ada pengecualian. 

Pasal 1032 perdata menyatakan bahwa ahli waris tidak wajib membayar hutang jika beban hutang tersebut melebihi nilai harta peninggalan warisan. 

Mereka dapat menolak warisan jika beban hutangnya lebih besar dari harta yang ditinggalkan oleh almarhum.

Strategi Mengelola Hutang

  1. Atur Pengeluaran Anda dengan Cermat

    Salah satu langkah pertama dalam mengelola hutang adalah mengatur ulang pengeluaran Anda. Ini memerlukan pemahaman yang jelas tentang bagaimana uang Anda digunakan. Identifikasi pengeluaran yang tidak penting atau mewah dan hilangkan sementara. Hindari pengeluaran yang tidak perlu dan tunda rencana besar seperti renovasi rumah atau investasi yang tidak mendesak.

  2. Tekan Pengeluaran Rutin

    Periksa pengeluaran rutin Anda, seperti biaya langganan atau kebiasaan makan di luar. Mencari alternatif yang lebih murah atau membatasi pengeluaran ini dapat membantu Anda menghemat uang. Jika Anda biasanya minum kopi di luar setiap hari, mungkin Anda bisa memulai kebiasaan membawa bekal atau membuat kopi sendiri di rumah.

  3. Perbesar Pendapatan Anda

    Selain mengurangi pengeluaran, pertimbangkan cara untuk meningkatkan pendapatan Anda. Ini bisa melibatkan mencari pekerjaan sampingan, meningkatkan keterampilan untuk mendapatkan posisi yang lebih baik, atau menjual barang atau jasa secara online. Semua sumber pendapatan tambahan dapat membantu Anda melunasi hutang lebih cepat.

  4. Prioritaskan Hutang Anda

    Tentukan hutang mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Fokus pada melunasi hutang-hutang dengan suku bunga tinggi terlebih dahulu untuk mengurangi beban bunga yang harus Anda bayar. Ini adalah strategi yang dikenal dengan "snowballing" atau "avalanche," di mana Anda entah memulai dengan hutang terkecil atau yang memiliki suku bunga tertinggi.

  5. Jangan Menutup Hutang dengan Hutang

    Hindari kebiasaan menutup hutang dengan mengambil hutang baru. Ini hanya akan membuat masalah semakin rumit. Jika Anda memutuskan untuk mengambil pinjaman baru, pastikan itu untuk tujuan yang sangat penting dan Anda yakin dapat mengelolanya dengan baik.

ilustrasi stres karena hutang. sumber: freepik
ilustrasi stres karena hutang. sumber: freepik

Bahaya Menumpuk Hutang

Tumpukan hutang yang berkepanjangan dapat memiliki dampak serius pada keuangan dan kesejahteraan Anda. Beberapa bahaya yang dapat muncul karena menumpuk hutang antara lain:

  1. Gangguan Emosional

    Hutang yang menumpuk dapat menyebabkan stres dan gangguan emosional. Kekhawatiran tentang bagaimana membayar hutang dapat mengganggu kesejahteraan mental Anda. Ini bisa menyebabkan insomnia, kecemasan, dan bahkan depresi.

  2. Skor Kredit Buruk

    Hutang yang tidak terbayarkan atau terlambat pembayarannya dapat merusak skor kredit Anda. Skor kredit buruk dapat menghambat kemampuan Anda untuk mendapatkan pinjaman atau kredit di masa depan, atau bahkan mempengaruhi persetujuan sewa apartemen atau pekerjaan.

  3. Keterbatasan Kemajuan Keuangan

    Menumpuk hutang dapat menghambat kemajuan keuangan Anda. Anda mungkin kesulitan menyimpan uang atau berinvestasi karena sebagian besar pendapatan Anda digunakan untuk membayar hutang. Ini mengurangi kemampuan Anda untuk merencanakan masa depan yang lebih aman secara finansial.

  4. Jeratan Hutang

    Jika tidak diatasi dengan baik, tumpukan hutang dapat menjadi seperti jeratan yang sulit untuk keluar. Bunga yang terus berjalan dapat membuat jumlah hutang semakin besar dari waktu ke waktu. Bayangkan jika Anda memiliki hutang yang hanya membayar bunga dan tidak mengurangi pokok hutang, Anda akan terus berada dalam lingkaran hutang yang tidak ada ujungnya.

Cara Mencegah Terjerat Hutang

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Berikut beberapa cara untuk mencegah terjerat hutang:

  1. Perkuat Cash Flow dan Dana Darurat

    Jaga cash flow Anda agar tetap positif dan selalu miliki dana darurat yang cukup untuk mengatasi kejadian tak terduga. Dana darurat yang cukup dapat membantu Anda menghindari mengambil hutang dalam situasi darurat.

  2. Perbesar Tanggungan Asuransi

    Miliki perlindungan asuransi yang memadai untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko yang tak terduga, seperti sakit atau kecelakaan. Asuransi kesehatan yang baik dapat mengurangi beban keuangan yang muncul akibat perawatan medis.

  3. Perbanyak Investasi

    Pertimbangkan untuk berinvestasi agar memiliki dana darurat yang cukup. Investasikan uang Anda dengan bijak dan sesuai dengan tujuan keuangan Anda. Investasi yang baik dapat membantu Anda mencapai tujuan keuangan jangka panjang dan menghindari keterjeratan hutang.

  4. Jaga Gaya Hidup Sederhana

    Hindari gaya hidup konsumtif yang dapat membuat Anda hidup di luar kemampuan finansial Anda. Belajarlah untuk hidup sesuai dengan anggaran dan prioritas keuangan Anda.

  5. Jangan Menutup Hutang dengan Hutang

    Hindari kebiasaan menutup hutang dengan mengambil hutang baru. Pertimbangkan alternatif lain untuk mengatasi masalah keuangan Anda, seperti merundingkan pembayaran atau mencari bantuan keuangan dari lembaga kredit atau penasehat keuangan.

Akhir Kata

Mengelola hutang adalah bagian penting dari perencanaan keuangan yang sehat. 

Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana hutang bekerja, aturan dan regulasi yang mengaturnya, serta strategi untuk mengelolanya, Anda dapat menghindari terjerat hutang yang berkepanjangan dan memastikan kesejahteraan keuangan Anda.

Selalu ingat untuk menjaga kedisiplinan finansial, berkomunikasi dengan kreditur jika menghadapi kesulitan, dan selalu memprioritaskan pembayaran hutang sesuai dengan urgensi dan suku bunganya. 

Selain itu, hindari pengeluaran yang tidak perlu dan selalu berpikir panjang tentang keputusan keuangan besar seperti meminjam uang.

Dengan langkah-langkah yang tepat dan sikap bijak terhadap keuangan Anda, Anda dapat mengatasi hutang dengan lebih baik dan mencapai stabilitas keuangan yang lebih besar. 

Pahami bahwa mengelola hutang bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan tekad dan perencanaan yang tepat, Anda dapat mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun