Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengubah Galian Pasir Menjadi Desa Wisata yang Cantik: Kisah Sukses Desa Cibuntu

26 September 2023   20:00 Diperbarui: 26 September 2023   20:03 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
landscape desa cibuntu. sumber ig @pesonacibuntu

senja di cibuntu sumber: ig @desawisatacibuntu
senja di cibuntu sumber: ig @desawisatacibuntu

Kearifan Budaya Lokal

Tidak hanya alamnya yang memukau, Desa Cibuntu juga menjaga tradisi dan kearifan budaya lokal dengan baik. 

Anda dapat menyaksikan tarian dan musik khas Jawa Barat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di sini. 

Salah satu tarian yang dapat Anda saksikan adalah tari tetenong, yang merupakan tarian khas Kuningan, Jawa Barat.

Tari tetenong adalah bentuk syukur kepada Tuhan atas kekayaan alam yang diberikan kepada manusia. 

Biasanya, tarian ini dipentaskan dalam acara sedekah bumi, sebuah acara tahunan yang diadakan oleh masyarakat Desa Cibuntu. 

Dalam pertunjukan ini, penari membawa tetenong, sebuah wadah tempat makanan yang terbuat dari anyaman bambu. Ini adalah contoh bagaimana masyarakat setempat merayakan kekayaan alam dan budaya mereka.

Selain tari tetenong, Cibuntu juga mempertahankan seni rupa khas Sunda. 

Berbagai hasil kerajinan tangan yang masih dikerjakan secara tradisional dapat Anda temui di sini. 

Pengrajin lokal dengan keterampilan yang ulung menciptakan berbagai produk yang unik, mulai dari anyaman bambu hingga lukisan tradisional. 

Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk membawa pulang suvenir yang unik yang akan mengingatkan Anda akan keindahan dan budaya Desa Cibuntu.

Fasilitas Wisata yang Tertata Rapi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun