Uang ini bisa diinvestasikan, ditempatkan sebagai deposito, atau digunakan untuk operasional bisnis yang sah.
2. Layering (Pelapisan):Â
Di tahap ini, pelaku pencucian uang menciptakan serangkaian transaksi palsu untuk mengaburkan jejak uang yang masuk.Â
Mereka bisa membeli aset mahal, mengalihkan kepemilikan, atau menyebarkannya ke berbagai negara yang memiliki aturan ketat terkait pajak.Â
Praktik ini bertujuan untuk menjadikan uang semakin sulit dilacak.
3. Integration (Integrasi):Â
Tahap akhir dari pencucian uang adalah ketika uang yang sudah "bersih" masuk ke rekening pribadi pelaku.Â
Dengan metode ini, uang yang tadinya kotor kini terlihat sah dan legal di mata hukum.Â
Ini adalah tahap di mana uang hasil kejahatan kembali ke pemiliknya dan bisa digunakan kembali untuk berbagai aktivitas ilegal.
Dampak Pencucian Uang
Pencucian uang memiliki dampak yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk ekonomi, keuangan, dan keamanan nasional. Berikut adalah beberapa dampaknya yang perlu dipahami:
Dampak Ekonomi:Â
Uang hasil pencucian seringkali digunakan untuk menginvestasikan kembali dalam bisnis yang sah. Ini bisa mengganggu persaingan sehat di pasar dan menciptakan ketidakadilan ekonomi.
Dampak Keuangan:Â
Praktik pencucian uang dapat mengganggu stabilitas keuangan global. Peningkatan transaksi ilegal dapat mengganggu perhitungan ekonomi dan keuangan.
Dampak Keamanan Nasional:Â
Uang hasil kejahatan yang dicuci bisa digunakan untuk mendanai aktivitas teroris dan mengancam keamanan nasional. Ini adalah alasan utama mengapa banyak pemerintah bekerja keras untuk memerangi pencucian uang.