Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kisah Warren Buffett, Kebebasan Finansial vs Kebebasan Waktu

24 Agustus 2023   18:00 Diperbarui: 25 Agustus 2023   14:01 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, Warren Buffett juga menyadari bahwa kesuksesan finansial yang diperolehnya tidak bisa lepas dari pengelolaan waktu yang baik. 

Ia tidak hanya menginvestasikan waktu dalam menganalisis perusahaan dan pasar saham, tetapi juga dalam membangun relasi yang berarti dengan keluarga, teman, dan kolega. 

Keputusan untuk berinvestasi pada waktu dengan bijak membuatnya menjadi sosok yang dihormati dan dicontoh oleh banyak orang.

Financial Freedom dan Freedom of Time

Kehidupan Warren Buffett adalah bukti bahwa mencapai "financial freedom" bukanlah tujuan akhir, tetapi awal dari perjalanan menuju kebebasan yang lebih luas. 

"Financial freedom" adalah keadaan di mana seseorang memiliki aset dan penghasilan yang cukup untuk hidup nyaman tanpa harus tergantung pada pendapatan aktif atau pekerjaan rutin. 

Dengan kekayaan yang melimpah, Warren Buffett memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana ia ingin menghabiskan waktunya.

Namun, Warren Buffett juga menyadari bahwa kebebasan waktu (freedom of time) adalah hal yang tak ternilai harganya. 

Meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, waktu tetaplah sumber daya yang terbatas dan tidak bisa dibeli kembali. 

Ia mengajarkan kepada kita bahwa mengalokasikan waktu untuk hal-hal yang kita cintai dan menghargai hubungan dekat adalah kunci dari kehidupan yang memuaskan.

Menghitung Nilai Waktu: Konsep Time Billionaire

Konsep "Time Billionaire" mengingatkan kita bahwa meskipun uang dapat dihasilkan kembali, waktu yang terbuang percuma tidak dapat dikembalikan. 

Warren Buffett memahami bahwa menjadi kaya dalam hal waktu adalah hal yang lebih berarti daripada menjadi kaya dalam hal materi. 

Meskipun ia memiliki kekayaan finansial yang melimpah, ia juga menginvestasikan waktu dalam belajar, berkumpul dengan orang-orang terdekat, dan mengejar hobi yang disukai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun