Momentum diplomasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan telah menjadi salah satu fokus penting bagi Indonesia.Â
Kehadiran Presiden Joko Widodo dalam KTT BRICS menjadi langkah penting untuk membangun kerjasama strategis.Â
Namun, keputusan untuk merapat dengan BRICS harus diambil setelah melalui proses analisis dan pertimbangan yang mendalam.
Langkah-langkah konkrit yang mengarah pada pengurangan ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat dan pengembangan kerjasama ekonomi yang lebih luas dengan negara-negara BRICS adalah hal yang penting untuk dieksplorasi.Â
Namun, dalam melakukannya, Indonesia harus mempertimbangkan implikasi politik, ekonomi, dan diplomasi serta memastikan bahwa keputusan ini sesuai dengan visi dan tujuan nasional.
Menggapai Keseimbangan Global
Dalam era globalisasi yang terus berkembang, Indonesia memiliki peluang unik untuk menjadi bagian dari aliansi yang berpengaruh dan berkontribusi positif dalam menciptakan keseimbangan global yang lebih baik.Â
Dengan langkah yang cermat, strategi yang bijaksana, dan pandangan yang luas, Indonesia dapat memanfaatkan potensinya untuk membentuk masa depan yang lebih adil dan seimbang.
Melalui partisipasi aktif dalam BRICS, Indonesia dapat menjadi agen perubahan dalam merumuskan tatanan dunia yang lebih berkeadilan.Â
Namun, proses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan kebijaksanaan untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan.Â
Dalam pandangan yang lebih luas, ekspansi BRICS mewakili langkah penting menuju keseimbangan global yang lebih baik dan mewujudkan visi negara-negara berkembang yang lebih kuat dan lebih bermartabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H