Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rahasia Sukses Robert Budi Hartono: Menguak Kekayaan dan Kebebasan Finansial

9 Agustus 2023   06:00 Diperbarui: 9 Agustus 2023   06:11 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kekayaan. sumber:freepik

Kekayaan yang luar biasa dari Robert Budi Hartono, pemilik grup Djarum dan Bank BCA, telah menjadi sorotan banyak orang. 

Dengan kekayaan mencapai 26,5 miliar dolar atau sekitar 397,5 triliun Rupiah, jumlah ini sulit diimajinasikan bagi sebagian besar dari kita, terutama jika dibandingkan dengan gaji rata-rata orang Indonesia sebesar 2,9 juta rupiah per bulan. 

Namun, apa yang sebenarnya bisa kita pelajari dari keberhasilan Budi Hartono dan bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam perjalanan mencapai kebebasan finansial?

Pemahaman tentang Kekayaan dan Kebahagiaan

Penting untuk diingat bahwa kekayaan materi tidak selalu berhubungan dengan kebahagiaan. 

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa di atas tingkat kecukupan tertentu, peningkatan kekayaan tidak memberikan dampak yang signifikan pada kebahagiaan seseorang. 

Namun, kekayaan yang mencukupi dapat membantu menyelesaikan masalah finansial dan mengurangi ketidakpastian dalam hidup.

Penting juga untuk memahami perbedaan antara kekayaan horisontal dan vertikal. 

Kekayaan horisontal merujuk pada kekayaan material seperti rumah megah, liburan mewah, dan gaya hidup glamor. 

Di sisi lain, kekayaan vertikal mencerminkan kebebasan finansial, di mana seseorang memiliki kendali penuh atas kehidupan finansialnya tanpa ketergantungan pada pekerjaan konvensional.

Pendapatan dan Inflasi

Mayoritas orang mengandalkan pendapatan dari bekerja untuk orang lain sebagai sumber utama penghasilan mereka. 

Namun, pendekatan ini bisa menjadi batasan jika tidak ada kendali atas penghasilan yang diperoleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun