Masalah terbesar dalam menjalankan tabungan bersama adalah kurangnya kedisiplinan dan keseragaman antara pasangan. Mungkin pada awalnya, Anda dan pasangan setuju untuk menabung bersama setiap bulan.Â
Namun, seiring berjalannya waktu, salah satu dari Anda mungkin mulai melupakan kewajiban tersebut atau menghadapi kendala keuangan yang menghambat kemampuan untuk menyisihkan uang.Â
Hal ini dapat menyebabkan pertengkaran dan frustrasi, terutama jika hanya satu pihak yang secara konsisten menabung sementara yang lainnya tidak.
Sebelum memutuskan untuk menabung bersama, penting untuk melihat riwayat keuangan masing-masing pasangan. Apakah mereka sudah terbiasa menabung sebelumnya? Apakah mereka memiliki riwayat keuangan yang sehat?Â
Jika seseorang sudah terbiasa menabung sejak kecil atau sejak memulai bekerja, kemungkinan besar mereka memiliki tabungan yang cukup dan bisa menjadi contoh yang baik dalam hal ini.Â
Anda juga dapat melihat hasil tabungan mereka, apakah mereka berhasil membeli barang yang diinginkan atau mencapai tujuan keuangan mereka melalui tabungan.Â
Selain itu, komunikasi terbuka dengan pasangan mengenai pengalaman menabung dan kebiasaan keuangan mereka dapat membantu membangun pemahaman bersama.
Jika riwayat menabung masing-masing pasangan tidak konsisten atau bahkan tidak ada, maka mungkin lebih baik untuk tidak membuat tabungan bersama. Memiliki tabungan yang seimbang dan adil membutuhkan disiplin dan komitmen dari kedua belah pihak.Â
Jika satu pihak lebih boros atau tidak memiliki tabungan, maka akan sulit untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Lebih baik untuk tetap menabung secara individual dan saling berbagi tanggung jawab keuangan yang lebih jelas.
Mengelola keuangan dalam hubungan memang bukan hal yang mudah. Terkadang, masalah uang bisa menjadi sumber konflik dan tekanan yang besar.Â
Oleh karena itu, lebih baik jika setiap pasangan bertanggung jawab atas keuangannya sendiri dan mencari cara untuk menabung sendiri sesuai kemampuan masing-masing.Â