Surabaya, kota penuh dengan keunikan kuliner, tidak hanya terkenal dengan lontong balap yang lezat, tetapi juga dengan pendampingnya yang menggoda lidah, yaitu Lento.
Lento, sebuah gorengan yang terbuat dari kacang tolo, menjadi pelengkap sempurna bagi lontong balap yang khas dari Surabaya. Dengan rasa autentik dan tekstur yang renyah, Lento mampu memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Lento memiliki sejarah panjang di dunia kuliner Surabaya. Dipercaya berasal dari masa kolonial Belanda, gorengan kacang tolo ini telah menjadi favorit masyarakat lokal.
Proses pembuatan Lento dimulai dengan merendam kacang tolo dalam air selama beberapa jam, kemudian dikeringkan dan digiling hingga agak halus, mirip kalau kita buat bakwan jagung.
Adonan kacang tolo yang dihasilkan ini kemudian dibentuk menjadi bola-bola kecil dan digoreng dalam minyak panas hingga kecokelatan.
Rasa lezat Lento terletak pada perpaduan antara tekstur renyah di luar dan lembut di dalamnya. Ketika digigit, Lento mengeluarkan aroma yang khas dan menggugah selera.
Rasanya yang gurih dan sedikit manis memberikan kelezatan yang memanjakan lidah. Keunikan Lento terletak pada citarasa kacang tolo yang khas, memberikan sentuhan eksotis pada hidangan yang sudah lezat, yaitu lontong balap.
Lontong balap, hidangan ikonik Surabaya, terdiri dari potongan lontong yang dimasak dengan kuah kaldu sapi yang kaya rasa, dicampur dengan taoge (kecambah), tahu goreng, lentho, irisan mentimun, dan bawang goreng.
Dalam semangkuk lontong balap yang hangat dan harum, Lento menjadi pemanis yang sempurna. Ketika Lento dicampur dengan lontong balap, tercipta harmoni rasa yang memanjakan lidah.
Ketika Lento yang renyah bertemu dengan Lontong Balap yang lezat, terciptalah harmoni cita rasa yang tak terlupakan. Gigitan pertama ke dalam Lonto, yang disertai dengan sensasi gurih Lento yang garing, memberikan ledakan rasa yang memanjakan lidah.
Kacang tolo yang digoreng memberikan tekstur renyah yang berpadu dengan lontong kenyal, dan mereka berdua diperciki oleh kuah kaldu yang gurih.