Beberapa hari yang lalu, dunia media dihebohkan dengan aduan dari nasabah Bank Syari'ah Indonesia (BSI) yang mengalami kesulitan dalam mengakses layanan perbankan seperti aplikasi mobile banking, ATM, dan transaksi langsung di bank.Â
Terungkap bahwa seluruh sistem perbankan BSI telah diserang oleh peretas, yang diduga telah mengenkripsi semua data melalui serangan ransomware.
Keamanan siber merupakan hal yang sangat penting dalam dunia perbankan. Ancaman kejahatan siber semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi. Namun, ada sebuah teknologi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini, yaitu teknologi blockchain.Â
Pertama-tama, mari kita pahami apa itu blockchain. Blockchain adalah sebuah sistem yang menggunakan jaringan terdistribusi untuk mencatat transaksi secara terenkripsi.Â
Berbeda dengan database sentral tradisional, blockchain didistribusikan di seluruh jaringan yang terhubung, sehingga tidak ada satu pihak tunggal yang mengendalikan atau memanipulasi data. Inilah yang membuat teknologi ini sangat potensial dalam meningkatkan keamanan siber perbankan.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas manfaat penerapan teknologi blockchain dalam meningkatkan keamanan siber perbankan dengan bahasa yang mudah dipahami.
1. Transparansi dan Integritas Data
Teknologi blockchain menghadirkan transparansi dan integritas data yang tinggi. Dalam konteks perbankan, hal ini berarti bahwa semua transaksi yang terjadi akan tercatat secara permanen dan dapat diverifikasi.Â
Setiap transaksi yang terjadi akan disimpan dalam blok yang saling terhubung, sehingga hampir tidak mungkin untuk mengubah data tanpa sepengetahuan semua pihak yang terlibat. Dengan adanya transparansi dan integritas data yang tinggi ini, risiko kecurangan dan manipulasi data dapat diminimalisir.
2. Keamanan Identitas Digital
Identitas merupakan salah satu hal yang paling berharga dalam dunia perbankan. Dalam sistem perbankan tradisional, seringkali terjadi pencurian identitas atau pembobolan data pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan penipuan. Namun, dengan teknologi blockchain, data identitas dapat disimpan secara aman dan terenkripsi.Â
Setiap transaksi yang dilakukan melalui teknologi blockchain memerlukan otorisasi yang kuat dan validasi dari semua pihak yang terlibat, sehingga risiko pencurian identitas dapat dikurangi secara signifikan.