Mohon tunggu...
Moch MisbahulKarim
Moch MisbahulKarim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Travelling mencari tempat yang belum pernah dikunjungi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecanduan Media Sosial, Memang Bisa?

21 Mei 2022   19:35 Diperbarui: 21 Mei 2022   19:39 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwasannya manusia dan media sosial saling berhubungan. Media sosial sendiri hampir memegang peranan penting dalam aspek di kehidupan masyarakat. Mulai dari bertukar pesan, berbagi informasi ataupun mencari informasi yang sedang hangat dimasyarakat. Apalagi dengan kemudahan akses dan juga dukungan teknologi yang terus berkembang. Jadi tak  heran lagi bahwa media sosial menjadi salah satu kebutuhan manusia.

              Pengguna media sosial umumnya adalah remaja. Dengan pesatnya teknologi saat ini media sosial pasti memiliki beberapa pengaruh baik dalam hal positif ataupun negatif, hal ini tergantung pengguna media sosial tersebut.

            Menurut Sahin kecanduan media sosial adalah individu yang menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan memiliki keinginan untuk mengetahui tentang apa pun dengan segera, yang dapat menyebabkan toleransi virtual, komunikasi virtual, dan masalah virtual pada dirinya. kecanduan media sosial bisa terjadi ketika individu menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan memiliki keinginan untuk mengetahui tentang apa pun dengan segera dan mengganggu aspek lain kehidupan sehari-hari.

            Menurut Andreassen terdapat enam gejala seseorang kecanduan media sosial, yaitu sebagai berikut:

  • Menghabiskan banyak waktu untuk berpikir atau/dan merencanakan apa yang akan lakukan di media sosial.
  • Merasa sangat ingin /terdesak untuk menggunakan media sosial.
  • Menggunakan media sosial untuk lari dari/ melupakan masalah pribadi. 17
  • Pernah mencoba untuk mengurangi penggunaan media sosial, tetapi gagal.
  • Gelisah dan terganggu ketika dilarang menggunakan media sosial.
  • Terlalu sering menggunakan media sosial sehingga mengganggu pekerjaan atau pendidikan.

Berdasarkan gejala-gejala kecanduan media sosial menurut Andreassen diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa gejala seseorang kecanduan media sosial adalah menghabiskan banyak waktu di media sosial, menggunakan media sosial sebagai pelarian dari masalah pribadi, gagal untuk mengurangi penggunaan media sosial, gelisah ketika tidak menggunakan media sosial, dan terganggunya pekerjaan ataupun pendidikan dikarenakan media sosial.

Salah satu penyebab kecanduan media sosial yang sering dijumpai salah satunya yaitu takutnya ketinggalan informasi yang biasa disebut Fear Of Missing Out  (FOMO). FOMO sendiri adalah sindrom yang membuat seseorang merasa takut dan khawatir ketinggalan tren yang sedang ramai terjadi. Bukan hanya takut ketinggalan tren, namun semua aspek kehidupan yang membuat seseorang merasa takut tertinggal atau kurang update bisa termasuk dalam sindrom ini. Seperti aktivitas sosial, status sosial, pekerjaan, dan kondisi lainnya.

            Perasaan FOMO yang dibiarkan dapat memicu munculnya hal negatif seperti kelelahan, stress, depresi, bahkan masalah tidur. Perasaan ini mempengaruhi ketidakpuasan seseorang pada hidup mereka dan merasa apa yang telah dilakukan atau dimiliki seakan tidak pernah cukup. Selain itu dapat memicu munculnya masalah finansial seperti contoh seseorang rela mengeluarkan biaya yang besar demi tetap up-to-date dan tidak ketinggalan zaman.

            Kecanduan media sosial dapat membuat kita kurang percaya diri menghadapi dunia luar hal ini dikarenakan kurang puasnya diri kita dan selalu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Ada beberapa cara untuk mengurangi kecanduan media sosial, seperti yang dilansir oleh Halodoc. Hal pertama yang dapat dilakukan yaitu memfokuskan diri pada orang sekitar kita seperti contoh saat ada diskusi kelompok usahakan sebisa mungkin aktif dalam diskusi tersebut dan jangan terlalu khawatir karena takut ketinggalan trend. Selanjutnya hal yang dapat kalian lakukan yaitu mematikan nontifikasi di smartphone mu agar kita bisa lebih fokus melakukan kegiatan sehari-hari kita dan tidak terlalu fokus terhadap smartphone kita, lalu perbanyak sosialisasi dengan orang disekitarmu agar kamu tidak merasa sendirian walaupun tidak ada salahnya memakai smartphone sebagai media untuk berkomunikasi tetapi cobalah melakukan komunikasi secara langsung atau Face to face hal ini juga dapat meningkatkan kualitas komunikasi kamu agar lebih intim. Lalu kamu juga bisa mencari kegiatan lain yang lebih bermanfaat untuk mengisi waktumu seperti membaca buku atau meningkatkan skill dan juga melakukan hobimu dan yang terakhir lakukan batasan penggunaan media sosial kamu dengan cara mengatur waktu penggunaan media sosial tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun