Mohon tunggu...
Misbah Fahrudin
Misbah Fahrudin Mohon Tunggu... Administrasi - Misbah

Perikanan dan Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Money

Sejarah Trading

1 Juni 2016   13:07 Diperbarui: 1 Juni 2016   13:13 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tahun 1840, para petani di Chicago, America, mengalami masa sulit karena masalah pemasaran biji-bijian sejenis palawija, gandum, jagung, dan kedelai (grain), padahal grain sendiri adalah makanan pokok masyarakat di America. Menjelang masa tanan, harga grain sangat tinggi, karena permintaan banyak dan stok sedikit. Sebaliknya, pada masa tanam, harga grain turun karena permintaan sedikit dan stok banyak. Mereka menjual grain pada saat musim panen, karena tidak mempunyai tempat penyimpanan. Selain itu, masalah distribusi (terkait transportasi) juga mempengaruhi kebutuhan untuk produksi maupun pemasaran jarak jauh, sehingga stok kembali sedikit namun permintaan banyak.

Masalah tersebut berimbas pada petani sebagai produsen dan pabrik industri roti sebagai konsumen. 82 pebisnis dari Chicago kemudian merumuskan solusi untuk permasalahan tersebut. Mereka mendirikan tempat pertemuan yang dikenal sebagai Chicago Board Of Trade (CBOT). Tujuannya adalah membuat perjanjian jual-beli di masa depan (Forward Contract). Transaksi pertama dilakukan pada 13 Maret 1851 dengan produk 3000 bushels (1 bushels = 36 L) jagung untuk pengiriman di bulan Juni.

Tahun 1865, Chicago Board Of Trade (CBOT) meresmikan kontrak standar untuk kontrak futures yang disebut sebagai dasar dari lahirnya futures market (perdagangan berjangka). Kontrak futures tentunya berbeda dengan forward kontrak dalam negosiasi harga. Pada forward contract, harga ditentukan oleh penjual dan pembeli secara tertutup, sedangkan pada futures contract harga ditentukan secara lelang terbuka dengan melibatkan penjual dan pembeli dalam jumlah banyak.

Tahun 1900, futures contract mengalami kemajuan pesat. Banyak bursa-bursa lainnya muncul, seperti New York Mercantile Exchange dan New York Sugar. Tahun 1923, undang-undang (UU) pertama dibuat tentang futures trading, yaitu Grain Futures Act yang mewajibkan komoditi yang diperdagangkan di bursa harus mempunyai izin dari pemerintah pusat. Kemudian, pada tahun 1936, dibuat undang-undang yang baru yaitu Commodity Exchange Authority (CEA). Namun, pada tahun 1974, CEA digantikan dengan Commodity Trading Commosion Act (CTCA) oleh komisi perdagangan berjangka atau Commodity Futures Trading Commision (CFTC). Komisi tersebut adalah perpanjangan tangan presiden untuk mengawasi perdagangan berjangka (futures) termasuk indeks dan valuta asing. Saat ini, CFTC adalah pengawas perdagangan berjangka dengan membuat kebijakan dari ancaman persaingan usaha yang tidak sehat antar pialang dan bursa di Amerika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun