Pada hakekatnya puasa dan ibadah lain pada umumnya adalah realisasi dari rasa syukur kita sebagai hamba Nya kepada Allah atas nikmat dan karunia yang Dia berikan kepada kita, yang tidak terhitung banyaknya, puasa adalah sarana pengajaran dari Allah yang pemurah agar kita bisa menjaga amanah dan tidak menyia-yiakannya.
Satu bulan lebih di rumah karena Work From Home, satu bulan sebelum bulan puasa memberikan pengajaran yang sangat berarti dari Allah, sebagai teguran bahwa kita sebagai manusia tidak ada apa-apanya, hanya dengan sebuah virus yang bernama corona, hampir seluruh dunia kena imbasnya, Allah mungkin ingin membersihkan dan memberitahu kepada kita semua, bahwa kita tidak ada apa-apanya, apa yang harus kita sombongkan, apa yang harus kita banggakan, Allah mengajarkan bahwa apapun kepercayaanmu, apapun warna kulitmu, dimanapun tempat tinggalmu, kaya atau miskin keadaanmu, apapun status sosialmu, harus saling membantu, harus bekerja sama, saling membantu bahu-membahu.
Allah mengajarkan bagaimana alam bisa cerah, udara kembali segar, bahkan dari Jakarta bisa melihat Gunung Gede yang ada di Bogor, dan bahkan dalam satu dua hari ini udara di Jakarta lebih baik dari kota-kota yang terkenal jauh dari polusi udara selama ini.
Puasa adalah sarana pengajaran dari Allah yang Maha bijaksana agar kita bisa menjaga amanah dan tidak menyia-yiakannya.
Puasa bukan sekedar untuk menahan diri dari makan dan minum, atau meninggalkan semua hal-hal yang dapat  membatalkan puasa, kita sebagai muslim yang sedang berpuasa sedang diuji, karena amalan ibadah puasa ini langsung kepada Allah, kita diuji pada diri kita sendiri, tidak ada yang mengetahui kalau kita mau makan atau minum secara sembunyi-sembunyi, amanah yang dipercayakan oleh Allah ini yang harus kita jaga, karena kalau kita mampu menjaga amanah puasa dengan baik maka di jamin, kita akan mampu menjaga amanah lainnya, baik itu amanah dari Allah apalagi amanah dari sesama manusia.
Jadi dengan melaksanakan ibadah puasa, kita semakin dekat dengan Allah, serta akan selalu mengerjakan semua perintahnya dan meninggalkan semua laranggan Nya, sehingga kita sebagai manusia menjadi manusia yang pandai bersyukur, sehingga Allah semain melimpahkan segala anugerahnya kepada kita.
Harapan pribadi pada puasa tahun ini adalah untuk berjuang meraih kesabaran, "meraih kesabaran terindah"
Kesabaran terbaik adalah kesabaran yang tidak disertai dengan keluh kesah kepada sesama manusia, dalam Al-Qur`an kesabaran ini diungkapkan dengan "shabr jamil"Â dimana dapat dimaknai
- Menyadari dengan sepenuh hati bahwa musibah atau ibadah ini atas kehendak dan perintah Allah SWT. Oleh karenanya kita tidak boleh berkeluh kesah, sebab itu sudah menjadi suratan Ilahi.
- Menyadari bahwa penderitaan yang kita alami karena menghadapi musibah atau memikul beban ibadah itu sangatlah tidak berarti, dibandingkan dengan pahala yang akan kita raih kalau kita mau bersabar dalam menghadapinya
- Menyadari bahwa berkeluh kesah dengan sesama umat manusia tidak akan memberikan pengaruh sedikitpun yang berakibat pada mengurangya pahala kesabaran kita.
- Menyadari bahwa musibah atau ibadah itu adalah ujian yang akan meningkatkan kedudukan derajat kita dihadapan Allah, karena dengan ujian kita bisa ditingkatkan deratnya dan bisa pula dihinakan kalau kita tidak bersabar dalam menghadapinya.
Semoga dengan puasa saat musibah ini berlangsung akan meningkatkan kesabaran dan ketakwaan kita dihadapan Allah. SWT.
Bogor, 27042020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H