Saya sudah beberapa kali ikut dalam program pelepasan "Tukik" biasanya dilakukan sore hari menjelang magrib, tapi baru kali ini saya mengikuti pelepasan "Tukik" di pagi hari, mungkin panitia ingin menyenangkan peserta, karena antusias peserta Purna Aktivis Dewan Kerja sangat tinggi untuk pelestarian dan keberlangsungan penyu di Indonesia pada umumnya.
Pelepasan "Tukik" secara natural memang bagus, kalau beberapa tahun yang lalu saya dan keluarga pernah ke Sukamade dan Ujung Genteng, juga di acara yang sama yaitu melepas "Tukik", Ya Cuma tadi saya katakan berbeda, karena sifat Tukik apabila dilepas dia akan menuju lautan, dia tau air berada dimana, cuma kalau pagi hari pelepasannya menurut saya terlalu riskan karena banyaknya predator yang justru mencari makan di pagi dan siang hari, mungkin dari 1.000 tukik yang di lepas, yang berhasil hidup hanya dalam jumlah puluhan saja.
Namun saya berharap, apa yang ada dibenak saya salah, semoga tukik yang dilepas pagi ini, dapat bertahan hidup sampai dewasa, sampai berkembang biak.
Dalam melepas tukik harusnya dalam jumlah besar, karena sifat alami dari tukik, mereka akan ke laut dan secara bergerombol, sudah pasti tukik menjadi santapan yang sangat nikmat bagi predator, kalau jumlahnya banyak tentunya tidak semua dimakan predator, pasti ada yang dapat menyelamatkan diri dan bisa hidup sampai dewasa, tapi kalau yang dilepas Cuma sedikit, jangan-jangan tidak ada yang hidup, semua dimakan predator.
Terlepas dari pada itu, semua peserta Temu Nasional Purna Aktivis Dewan Kerja, merasa senang dapat ikut serta dalam melepas tukik di pagi ini, setelah selesai senam di belakang hotel kami menginap, Hotel ketapang Indah.
Banyuwangi,12102019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H