Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makan Pecel Pitik ala Suku Osing Banyuwangi

17 Oktober 2019   10:36 Diperbarui: 17 Oktober 2019   10:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makan malam ini sangat special, karena 200 orang lebih peserta Purna Aktivis Dewan Kerja Tahun 2019, makan malam di Desa Kemiren, Glagah, tempat suku Osing tinggal.

dokpri
dokpri
Banyuwangi memang bukan hanya terkenal karena destinasi alam yang ada, tetapi berbagai kuliner juga, seperti malam ini sehabis dari Tera Kota kami diajak oleh panitia menuju Desa Kemiren, merasakan bagaimana suku Osing kalau makan bersama.

dokpri
dokpri
Turun dari bus kami disambut tari Barong, di sepanjang jalan yang kami lalui, dihiasi dengan lampu minyak, seperti obor, suasana semakin temaram, hanya terdengar suara musik tari Barong dan berebutnya para peserta yang ingin mengabadikan moment tersebut.

dokpri
dokpri
Sesampai di tempat terbuka, rumah yang cukup luas halamanya, tarian berhenti, berebut peserta untuk foto dengan penari Barong tersebut, kemudian di sepanjang jalan yang kami lalui tadi, beberapa bapak-bapak dan ibu-ibu mengampar tikar untuk lesehan, dan menyajikan makanan untuk kami santap, satu tikar diperuntukan delapan orang saja, jadi ada sekitar 25 tikar yang di gelar sepanjang jalan, makan malam yang di hidangkan adalah Pecel Pitik, Pecel Pitik adalah salah satu dari sekian banyak makanan Khas Banyuwangi yang suka diburu oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Kami dipersilahkan mencari tempat sendiri-sendiri yang penting satu tempat untuk delapan orang.  Suasana temaram memperindah keadaan ini, pecel pitik terbuat dari daging ayam kampung yang di suwir-suwir kemudian diurap dengan parutan kelapa, kemudian ada lalapan dan sambel, dan makanpun kita tidak menggunakan piring tetapi daun. Sedangkan untuk minum disediakan air di dalam kendi, semua peserta duduk secara lesehan di pinggir jalan, makan malam yang sangat nikmat, kebersamaan makan malam ala suku Osing. Hayoo...Jelajah Indonesia.

Banyuwangi 12102019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun