Makan malam ini sangat special, karena 200 orang lebih peserta Purna Aktivis Dewan Kerja Tahun 2019, makan malam di Desa Kemiren, Glagah, tempat suku Osing tinggal.
Banyuwangi memang bukan hanya terkenal karena destinasi alam yang ada, tetapi berbagai
kuliner juga, seperti malam ini sehabis dari Tera Kota kami diajak oleh panitia menuju Desa Kemiren, merasakan bagaimana suku Osing kalau makan bersama.
Turun dari bus kami disambut tari Barong, di sepanjang jalan yang kami lalui, dihiasi dengan lampu minyak, seperti obor, suasana semakin temaram, hanya terdengar suara musik tari Barong dan berebutnya para peserta yang ingin mengabadikan moment tersebut.
Sesampai di tempat terbuka, rumah yang cukup luas halamanya, tarian berhenti, berebut peserta untuk foto dengan penari Barong tersebut, kemudian di sepanjang jalan yang kami lalui tadi, beberapa bapak-bapak dan ibu-ibu mengampar tikar untuk lesehan, dan menyajikan makanan untuk kami santap, satu tikar diperuntukan delapan orang saja, jadi ada sekitar 25 tikar yang di gelar sepanjang jalan, makan malam yang di hidangkan adalah
Pecel Pitik, Pecel Pitik adalah salah satu dari sekian banyak makanan Khas Banyuwangi yang suka diburu oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Kami dipersilahkan mencari tempat sendiri-sendiri yang penting satu tempat untuk delapan orang. Â Suasana temaram memperindah keadaan ini, pecel pitik terbuat dari daging ayam kampung yang di suwir-suwir kemudian diurap dengan parutan kelapa, kemudian ada lalapan dan sambel, dan makanpun kita tidak menggunakan piring tetapi daun. Sedangkan untuk minum disediakan air di dalam kendi, semua peserta duduk secara lesehan di pinggir jalan, makan malam yang sangat nikmat, kebersamaan makan malam ala suku Osing. Hayoo...Jelajah Indonesia.
Banyuwangi 12102019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Foodie Selengkapnya