Rumahku adalah surgaku, kalimat ini memang sering kita mendengar, dan hampir semua keluarga menginginkannya, tapi aku ingin mengatakan bahwa disamping rumahku adalah surgaku, aku juga ingin mengatakan bahwa "Tetanggaku adalah Surgaku"
Ya, aku mengatakan ini karena aku hanya pendatang di kota ini, karena pekerjaan aku harus tinggal di kota ini, tidak mudah untuk menentukan tempat tinggal, karena kalau salah pilih setiap kita masuk kedalamnya, kita akan selalu merasa bersalah karena salah dalam menentukan tempat.
Tidak terasa sudah delapan tahun aku beserta keluarga kecilku tinggal di komplek ini, bagaimana menjadikan tetanggaku adalah surgaku, semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Adalah sesuatu yang wajar, kita akan memiliki tetangga yang baik, tetangga yang bikin ngeselin, tetangga yang suka mengurus dan mengomentari apa yang kita lakukan, bermacam-macam tingkah polah dari tetangga, belum lagi kalau yang memiliki anak kecil, atau binatang piaraan, atau memiliki anak gadis.
Awalnya saya dan mungkin juga tetangga saya terganggu dengan hal-hal yang seperti ini, namun perlahan mencoba membuat perubahan itu sedikit demi sedikit, hal pertama yang dibuat adalah membuat grup whatsapp biarkan saja dulu apa yang mau mereka posting, jangan langsung di cegah, namun pelan-pelan sambil di jelaskan, ini sepertinya tidak baik kalau kita posting disini takut anak-anak nanti ada yang membaca, ini sepertinya hoax seleksi dulu kalau mau posting, takutnya kita nanti bermasalah gara-gara ini, ihhhh....serem....jangan posting yang ini lagi ya.....
Nah....ini postingan bagus nih...senam kebugaran, bisa nih kita lakukan sebulan sekali di komplek kita, mulai rame yang koment, nanti instrukturnya siapa, soundnya ada ngak, pake konsumsi bagus nih, gabung bapak, ibu dan keluarga semua bagus nih.....
Itulah awal menjalin membuka "pintu surga" dengan tetangga, akhirnya diputuskan kegiatan senam kebugaran dilakukan satu bulan satu kali, dengan konsumsi masing-masing keluarga membawa masing-masing, selanjutnya di letakan di meja dan dimakan secara bersama-sama setelah selesai senam.
Dan yang paling di tunggu adalah acara tiga bulanan, kami namakan rihlah keluarga, acaranya dibuat seru-seruan, dari acara anak-anak sampai acara para orang tua, tempatnya pun berpindah-pindah, kadang ada lomba-lomba kecil untuk anak-anak, ada hadiah juga, dan yang nyiapkan hadiah orang tuanya masing-masing, tapi hadiah ini tidak di ketahui anak-anak kalau dari orang tuanya, mereka diajarkan untuk semua hal intinya semua untuk kebaikan dan pergaulan.
Sekarang, ngak perlu resek dengan tetangga, malah banyak yang tidak sabar menunggu hari minggu untuk mengikuti kegiatan yang sudah diprogramkan.